Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
Jakarta: Analis BCA Research mengatakan kekuatan dolar Amerika Perkumpulan baru-baru ini diprediksi akan goyah karena indikator-indikator Esensial menunjukkan bahwa dolar AS telah jenuh beli.
Melansir Investing.com, Senin, 20 Januari 2025 para analis merekomendasikan Kepada berhati-hati terhadap greenback dan menunjuk dolar Australia sebagai alternatif yang menjanjikan, didorong oleh optimisme dalam ekonomi Australia dan dinamika yang menguntungkan di pasar komoditas Dunia.
Dolar AS, mata Dana yang digerakkan oleh momentum, dapat mempertahankan kenaikan jangka pendeknya, kata para analis BCA. Tetapi, Elemen-Elemen struktural dan siklus mengisyaratkan adanya potensi pelemahan.
“Kami tetap melakukan short pada Indeks Dolar AS dari level 110,” kata analis BCA.
Ilustrasi dolar Australia. Foto: Freepik
Dolar Australia jadi alternatif
Dolar Australia, sebaliknya, telah ditandai Kepada pertumbuhan, terutama terhadap dolar Kanada (AUD/CAD) dan yuan RRT (AUD/CNY). Para analis menyoroti membaiknya kondisi domestik, pasar tenaga kerja yang kuat, dan peran kunci Australia dalam memasok komoditas bermutu tinggi ke RRT.
Keistimewaan strategis Australia mencakup ekspor bijih besi berkualitas tinggi dan pertumbuhan logam-logam Krusial yang dibutuhkan Kepada Daya Rapi, seperti nikel dan kobalt.
Selain itu, transisi Tiongkok yang sedang berlangsung menuju Daya yang lebih ramah lingkungan dapat menopang ekspor LNG dan mineral Australia, menurut BCA.
Di dalam negeri, Australia menunjukkan ketahanan, dengan tingkat pengangguran yang rendah dan permintaan perumahan yang didukung oleh imigrasi dan pariwisata.
Meskipun utang konsumen tetap menjadi tantangan, BCA Menonton risiko-risiko yang Lagi dapat dikendalikan bagi perekonomian Australia.
AUD berada di dekat level terendahnya di tahun 2008 dan 2020, kata para analis, menyiratkan penurunan lebih lanjut yang terbatas kecuali Kalau terjadi guncangan Dunia yang parah.