Liputanindo.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Kagak Acuh dengan sentimen negatif sejumlah negara yang mengkritisi keputusannya dalam membela Palestina. Erdogan menegaskan bahwa Turki akan Lalu berada di sisi Palestina dan membela hak-haknya.
Berbicara di pertemuan Majelis Biasa PBB ke-79 di New York, Erdogan menyatakan kegembiraannya Begitu Memperhatikan perwakilan Palestina duduk di PBB. Dia pun mengajak sejumlah negara yang belum mengakui Palestina Demi mengakuinya sesegera mungkin.
“Saya juga mengundang negara-negara lain, yang belum melakukannya, Demi mengakui negara Palestina sesegera mungkin dan mengambil tempat di sisi sejarah yang Cocok pada masa yang sangat kritis ini,” kata Erdogan dalam pidatonya, dilansir Anadolu, Rabu (25/9/2024).
Erdogan mengatakan bahwa dia adalah pemimpin negara yang Kagak jauh dari ketegangan, tetapi Cocok di pusat ketegangan itu terjadi. Dia pun menekankan Kagak Acuh dengan sentimen sejumlah orang yang mengkritik keputusannya dalam membela Palestina.
“Meskipun beberapa orang merasa Kagak nyaman, meskipun beberapa orang akan sekali Kembali mengkritik kami, saya Mau menyuarakan kebenaran tertentu secara terbuka hari ini, atas nama kemanusiaan, dari mimbar Biasa kemanusiaan,” tegasnya.
Selain itu, Erdogan juga turut mengkritik sejumlah negara yang tanpa syarat mendukung Israel. Dia menyebut peran sejumlah negara Barat sebagai kaki tangan Israel yang secara terang-terangan menyaksikan pembantaian Kaum Palestina.
“Tamat Bilaman kalian akan Lalu menanggung malu karena menyaksikan pembantaian ini, karena menjadi kaki tangannya?” tanyanya.
Erdogan lantas menyebut satu-satunya Argumen Serangan Israel terhadap rakyat Palestina adalah “dukungan tanpa syarat” dari segelintir negara kepada Israel. Dia juga menambahkan negara-negara yang Mempunyai pengaruh terhadap Israel secara terbuka menjadi kaki tangan pembantaian di Palestina dengan kebijakan lari Berbarengan kelinci, berburu Berbarengan anjing pemburu.
“Mereka yang Sepatutnya bekerja Demi gencatan senjata di pusat perhatian Lalu mengirim senjata dan amunisi ke Israel di belakang Pentas, sehingga Israel dapat melanjutkan pembantaiannya. Ini adalah inkonsistensi dan ketidakjujuran,” tambahnya.
Israel Lalu melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak serangan lintas batas oleh Grup perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun Lewat yang menewaskan Nyaris 1.200 Kaum Israel, menurut data Israel, meskipun Eksis resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah menewaskan Nyaris 41.400 Kaum Palestina, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 95.700 orang.