Rekomendasi Upcycle Fashion dari Indonesia dan Singapura, Salah Satunya sudah Tembus Prancis

Rekomendasi Upcycle Fashion dari Indonesia dan Singapura, Salah Satunya sudah Tembus Prancis
(Foto-foto dok. JF3)

ATASAN tanpa lengan, berbagai model celana, shift dress, hingga cape, tas, dan syal itu hadir eksentrik dengan tekstur berduri yang mengingatkan pada ikan buntal. Palet warna-warni yang digunakan dalam koleksi itu semakin menguatkan gambaran ekosistem laut yang semarak.

 

Itu adalah koleksi dari label Indonesia, Fuguku, yang menjadi bagian peragaan bertajuk Now Playing by Lakon Store di JF3 Fashion Festival 2024, Sabtu (3/8) di Summarecon Mall Serpong, Tangerang. Aneh dan stylish-nya koleksi Fuguku tidak heran sampai mengundang pujian dari profesional fesyen asal Prancis, Veronique Marinho.

Baca juga : Program JF3 Hadirkan Ahli Mode Prancis untuk Mentori Label Muda Indonesia

 

“Ini contoh koleksi yang sangat cocok untuk pasar internasional,” kata perempuan yang pernah menjadi Direktur Definisistik di studio Jean Paul Gautier dan Chanel ini kepada Media Indonesia. Ia hadir di sana sebagai salah satu mentor program Pintu Incubator yang ada di JF3.

Cek Artikel:  Sambut Kembalinya Converse The Weapon, Ini Koleksi Converse Preferensi Yassa

 

Baca juga : Tiga Desainer ASEAN Tampil di JF3 Sekaligus Ajak Desainer Muda Gabung AFDS

Koleksi Fuguku, yang merupakan alumni Pintu Incubator 2023, semakin menarik karena dibuat dengan kain bermaterial limbah botol plastik, alias merupakan upcycle fashion. “Saya tidak berani bilang 100% tapi sekitar 98% produk kami dibuat dari recycled PET. Bagian seperti tali, itu masih dari bahan biasa. Kami mengolah kainnya dari sumber terpercaya,” kata salah satu pendiri Fuguku, Nonita Respati.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan kain yang digunakan ia dapatkan dari pabrik yang memiliki spesialisasi kain dari limbah PET. Sementara proses pewarnaan dan menghasilkan tekstur berduri mirip ikan buntal, atau disebut ikan fugu di Jepang, menggunakan teknik shibori dan jumputan. Pengerjaannya dilakukan oleh komunitas ibu-ibu pengrajin. “Eksis sekitar 50 pengrajin, ada yang di Condet,” kata Nonita. Pahamn lalu, Fuguku sukses di Paris Trade Show dan menoreh prestasi dengan masuk di koleksi museum seni Prancis, Musée des Arts Décoratifs.

Cek Artikel:  Hong Kong Tourism Board Gandeng Nada Puspita Hadirkan Koleksi Busana Muslim

Baca juga : JF3 Hari Terakhir, Tetap Eksis Diskon Baju Desainer

 

Di rangkaian JF3, koleksi upcycle fashion dari limbah plastik juga ditampilkan desainer Singapura, Terry Yeo. Koleksinya menjadi bagian peragaan bertajuk AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase) Presents the Diversity and Creativity of ASEAN, Sabtu (3/8). Selain Terry, ada dua anggota AFDS lainnya ambil bagian dalam peragaan itu, yakni Dave Campo (Filipina) dan Rita Dzung (Vietnam).

 

Baca juga : Desainer Muda Indonesia, Raegitazoro Hadirkan 32 Koleksinya di JF3 SMS

Terry membawa koleksi bertajuk Semula yang berkonsep sporty elegant dengan palet warna dominan putih. Koleksi yang terdiri dari bermuda, cropped top, jaket bomber, hingga outer menerawang itu memiliki detil motif corak marmer berwarna salem dan kebiruan.

Cek Artikel:  Adelia Pasha Luncurkan Koleksi Sarimbit Lebaran 2024

 

Terry menjelaskan jika kain yang digunakan merupakan produksi perusahaan rintisan, Semula Asia, yang memproduksi kain hingga material bangunan dengan bahan limbah botol susu. “Saya tidak bisa menghitung berapa banyak botol susu yang dipakai untuk seluruh koleksi ini tetapi di pabrik itu diperlukan sekitar 55 botol plastik untuk menghasilkan kain sekitar 60 sentimeter persegi,” kata Terry.

 

Lebih lanjut, ia mengaku juga berupaya menimimalkan limbah dalam proses produksinya. “Saya berusaha untuk seminimal mungkin membuang bahan, jadi limbah kainnya hanya sekitar 5%,” pungkasnya. (M-1)

 

Mungkin Anda Menyukai