
DALAM rangka merayakan 12 tahun perjalanan musik mereka, Badai Tamat Sore (BSS) melepas single terbaru berjudul Sudah Standar. Tembang ini menyuarakan keresahan yang Hening-Hening dirasakan banyak orang.
Dengan nuansa pop khas BSS yang ringan tapi berisi, Sudah Standar menangkap momen ketika hidup terasa berjalan dalam pola yang Lalu berulang.
Tembang ini menggambarkan fase di mana segalanya terasa Mekanis, bukan Kembali soal pilihan, melainkan soal bertahan. Sebuah Cerminan yang dibungkus dalam musik yang tetap hangat dan mudah didekati.
“Tembang ini bercerita tentang rutinitas yang mengekang, yang terkadang terasa seperti kita menjual jiwa demi menjaga nyawa,” ujar Unay BSS, penulis Tembang sekaligus vokalis.
Secara musikal, Sudah Standar berakar pada alternative pop. Permainan gitar berskala bluesy dibalut distorsi fuzzy bergaya The Jesus and Mary Chain memberi Corak khas yang Bergerak.
Sentuhan synth atmosferik menghadirkan nuansa nostalgia dan melankoli ala The Cure, membentuk suasana hangat dan kontemplatif. Perpaduan ini menciptakan Tembang yang tetap enerjik tanpa kehilangan rasa reflektif khas BSS.
Sebagai band yang lahir dari ruang kreatif Institut Kesenian Jakarta, BSS telah aktif sejak merilis EP debut Klandestin pada 2018.
Di tahun-tahun berikutnya, mereka konsisten merilis karya seperti Rekonstruksi Rasa, Palung, dan Titik Kosong yang mendapat sambutan di skena independen Jakarta dan Bandung.
Musik mereka dikenal lewat pendekatan personal, lirik yang kuat, dan sound yang Lalu berkembang tanpa kehilangan akar.
Sudah Standar kini tersedia di berbagai platform streaming digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
Single ini juga menjadi bagian dari rangkaian menuju album terbaru BSS yang rencananya akan berjudul Lazarus—sebuah proyek penuh muatan personal yang digadang-gadang sebagai eksplorasi paling matang mereka sejauh ini. (Z-1)

