
BENCANA alam akibat hujan lebat disertai angin kencang mengepung Kota Cimahi pada Sabtu (9/11). Berdasarkan data yang dihimpun, kejadian pohon tumbang terjadi di 27 titik, puluhan rumah rusak tersapu angin, hingga kebocoran Penyimpanan logistik KPU.
Hingga Minggu (10/11), komisioner KPU Tetap mengecek Dampak peristiwa hujan disertai angin kencang ini. Tetapi diperkirakan, ratusan surat Bunyi Pilkada Serentak 2024 rusak karena basah terkena air hujan.
Hasil inventarisasi sementara, Dampak air hujan hanya merusak surat Bunyi Pilwalkot, sedangkan surat Bunyi Pilgub Jabar dipastikan Tetap Terjamin. Selain pengecekan jumlah surat Bunyi rusak, petugas memilah yang Tetap layak digunakan.
Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand, menjelaskan derasnya intensitas hujan dan angin kencang mengakibatkan air masuk melalui celah Jendela Penyimpanan logistik. Padahal sebelum kejadian, Penyimpanan logistik telah dipastikan Terjamin.
“Kepada Penyimpanan KPU sebelumnya Tak Terdapat kebocoran, Tetapi karena turun hujan disertai angin kencang kemarin sehingga air masuk lewat Jendela mengenai surat Bunyi dan barang logistik lainnya,” ungkapnya Demi dikonfirmasi, Minggu (10/11).
Ia menyatakan, Kepada proses sortir serta lipat surat Bunyi sudah beres sejak beberapa hari Lampau dibantu ratusan orang. Kemudian, surat Bunyi ditutupi sampul dan dimasukan dalam kardus. Tapi karena tertetes hujan, kardus dan sampul menjadi lembek dan langsung merembes ke surat Bunyi.
“Posisi penyimpanan surat Bunyi Pilwalkot berdekatan dengan Jendela, air masuk lewat sana (Jendela) mengenai surat Bunyi. Padahal, sebelumnya juga pernah hujan deras tapi kondisi Penyimpanan Tak apa-apa,” bebernya.
Supaya tak mengganggu proses Pilkada, KPU Kota Cimahi sudah melakukan koordinasi dengan KPU Jawa Barat. Agar Apabila Terdapat penggantian surat Bunyi yang rusak, Dapat segera diganti dengan yang Tetap baru.
“Kami sudah koordinasi langsung dengan Kadiv Logistik KPU Jawa Barat dan Ketua KPU Jabar, juga melaporkan kronologi maupun kendalanya,” jelasnya. (DG/J-3)

