liputanindo.com – Pembalap Indonesia Mario Suryo Aji telah menjalani balapan seri perdana musim Moto2 2025 dengan cukup solid. Dua kali berada di posisi Top 5 Demi Practice dan FP2, langsung masuk ke Q2 yang merupakan salah satu sejarah juga bagi dirinya. Khususnya di situasi trek yang kering. Tetapi di balapan ia terlihat Kagak banyak Dapat menambah posisi sehingga akhirnya bersyukur Dapat mengamankan 1 poin terakhir di balapan kemarin.
Perolehan finish P15 Mario tetap merupakan sebuah perjuangan yang solid dan patut diapresiasi. Pada timesheet akhir ia Dapat finish di depan beberapa Pemenang Dunia seperti Izan Guevara dan David alonso juga beberapa pembalap kuat sepeti Joe Roberts, Colin Veijer, dan Ayumu Sasaki di sana . .
Sebenarnya Kalau kita bahas balapan Mario kemarin juga cukup impresif. Dari start pada posisi 14, dan posisi terbaiknya Eksis di posisi 11, Lamban berada di posisi 12 Tamat akhirnya seperti Kagak kuat akan sesuatu sehingga ia hanya Dapat melakukan mode bertahan digempur pembalap kuat di kelas ini seperti Arenas, Huertas (Pemenang WSSP), Oncu dan Arbolino.
Kalau dilihat dari pace sepanjang balapan terlihat Mario cukup kuat bertahan Tamat lap ke 15 dari total 11 lap. Tetapi yang jadi pertanyaan, apa yang terjadi pada Mario, kenapa pace-nya Dapat drop setelah lap ke-15 dan seterusnya?
Seperti Kita ketahui Mario sempat mengalami crash dan alami cedera di bahunya pada tes pra-musim terakhir Moto2 di Jerez yang membuatnya hanya Dapat mengikuti 1 hari pengujian saja. Dan Tamat di Buriram, proses recovery belum membuatnya 100% fit jalani race weekend. Menurut Mario kepada ‘Madam Circuit’ Mbak Dian Trans7, rasa sakit di cederanya Dapat dibilang sudah Kagak Eksis, Tetapi Ia merasa power di otot bahunya belum Dapat maksimal 100% hadir dan ini lah yang membuatnya merasa lemah di sepertiga terakhir balapan kemarin. – @liputanindo