DEIMOS adalah bulan terluar Mars yang kecil dan Kagak beraturan bentuknya. Bahkan ukurannya lebih kecil dibandingkan Phobos, bulan Mars lainnya.
Meski Kagak menonjol, Deimos tetap menyimpan banyak Rahasia yang menarik perhatian para ilmuwan.
Apakah Deimos Dapat Hancur atau Lepas dari Mars?
Deimos dan Phobos Mempunyai nasib yang berbeda. Phobos perlahan mendekati Mars dan kemungkinan akan hancur menjadi cincin atau menabrak planet tersebut. Sebaliknya, Deimos bergerak menjauh dari Mars dan suatu Ketika dapat terlepas dari gravitasi Mars Demi mengembara di luar angkasa.
Asal Nama Deimos
Nama “Deimos” berasal dari mitologi Yunani. Dalam kisahnya, Deimos adalah putra Ares (dewa perang) dan melambangkan “teror” atau “ketakutan.” Serempak saudaranya, Phobos (yang berarti “ketakutan”).
Kombinasi ini mencerminkan gambaran menakutkan dari perang. Dalam puisi epik Iliad karya Homer, Ares dan kedua putranya digambarkan menebarkan kekacauan di medan perang. Deimos melambangkan rasa takut yang dirasakan para prajurit Ketika menghadapi Kematian.
Penemuan Deimos
Deimos ditemukan pada 12 Agustus 1877 oleh Asaph Hall, seorang astronom di Observatorium Angkatan Laut AS. Hall menggunakan teleskop besar Demi mencari bulan Mars, meskipun awalnya Nyaris menyerah.
Berkat dukungan istrinya, Angeline Stickney, ia berhasil menemukan Deimos, dan enam hari kemudian menemukan Phobos. Sebagai penghormatan, salah satu Lubang besar besar di Phobos dinamai Stickney.
Ukuran Deimos
Deimos sangat kecil, hanya berukuran 15 x 12 x 11 kilometer. Bulan ini mengorbit Mars pada jarak Sekeliling 20.068 kilometer, jauh lebih tinggi daripada Phobos. Ukurannya yang kecil dan orbitnya yang dekat dengan Mars membuatnya sulit diamati, bahkan dengan teleskop besar.
Asal Usul Deimos
Asal-usul Deimos Lagi menjadi perdebatan. Terdapat beberapa teori asal-usulnya, Merukapan:
Asteroid yang Terperangkap
Deimos dan Phobos mungkin asteroid yang terperangkap gravitasi Mars Sekeliling 4,6 miliar tahun Lewat. Tetapi, orbit Konsisten mereka Kagak mendukung teori ini sepenuhnya.
Puing Akibat Tabrakan
Keduanya Dapat terbentuk dari serpihan asteroid yang menabrak Mars, menciptakan cincin puing yang kemudian menyatu menjadi bulan. Phobos mengorbit dekat dengan Mars, hanya 5.989 kilometer, sementara Deimos lebih jauh, pada 20.068 kilometer. Phobos perlahan mendekati Mars dan diperkirakan akan menabraknya dalam 50 juta tahun.
Sebaliknya, Deimos bergerak menjauh dan suatu Ketika Dapat terlepas dari gravitasi Mars. Apabila keduanya terbentuk dari puing-puing tabrakan asteroid, usia mereka Niscaya lebih muda dari Mars yang berumur 4,5 miliar tahun, meski belum diketahui secara Niscaya.
Gabungan Teori
Teori terbaru mengabungkan dua teori sebelumnya. Teori ini menyebut asteroid besar mungkin melewati batas Roche Mars, hancur, dan membentuk cincin puing yang melahirkan Deimos dan Phobos. Teori ini juga menjelaskan mengapa Deimos berada lebih jauh dari Mars dibandingkan Phobos.
Eksplorasi Deimos
Misi antariksa mulai menjelajahi Deimos lebih dekat. Pada Maret 2023, misi Emirates Mars berhasil mengambil gambar resolusi tinggi Deimos. Pada 2026, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) akan meluncurkan misi Demi mempelajari Deimos dan Phobos secara rinci.
Misi ini akan memetakan kedua bulan tersebut, dan mempelajari permukaannya menggunakan alat dari NASA yang disebut “Eksplorasi Mars-bulan dengan Sinar Gamma dan Neutron.” Selain itu, misi ini juga akan membawa sampel dari Phobos ke Bumi Demi diteliti. Sampel tersebut diharapkan Dapat mengungkap sejarah, asal-usul kedua bulan, dan menentukan teori pembentukan mana yang paling Pas. (Space/Z-3)