Ragam Metode Tradisional Atasi Gejala Masuk Angin

Ragam Cara Tradisional Atasi Gejala Masuk Angin
Minyak karo khas Sumatra Utara.(MI/ Rifaldi Putra Cemburuanto)

MASUK angin mungkin merupakan sakit yang paling sering dialami orang. Masuk angin merupakan istilah khas Indonesia untuk menggambarkan gejala tidak enak badan yang biasanya ditandai dengan meriang dan perut kembung/begah.

 

Sebelum beralih pada obat, biasanya masayarakat akan lebih dulu mengandalkan cara tradisional untuk mengatasi masuk angin. Metode itu pun beragam, baik dengan cara fisik seperti dipijat atau dikerok, hingga dengan cara menggunakan maupun mengkonsumsi beragam ramuan tradisional.

 

Pada pameran Remah dan Kita yang diselenggarakan Yayasan Negeri Rempah di Hotel Borobudur Jakarta, pada 18-31 Agustus 2024, terdapat pula ragam cara tradisional yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala masuk angin, berikut diantaranya:

 

Cek Artikel:  Apa itu Sayan Finsta Seluruh yang Perlu Diketahui Orangtua

1. Minyak Karo

Salah satu cara tradisional untuk menghilangkan gejala masuk angin adalah dengan mengoleskan minyak karo. Metode ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Sumatra Utara (Sumut).

 

Minyak karo merupakan campuran dari minyak kelapa, akar-akaran, serta rempah-rempah seperti bawang merah, jahe, kencur, bawang putih, lada, kunyit, daun jeruk purut, nilam, kemangi, pala, dan lain-lain.  Kebiasaanlmya masyarakat Sumut mengaplimasikan minyak karo demgan dibalur ke tubuh kemudian dipijat-pijat agar meresap.

 

 

2. Air Perasan Kunyit

Metode lain yang bisa dilakukan adalah meminum air perasan kunyit, yang merupakan tradisi dari masyarakat Gorontalo. Di daerah asalnya, proses pengambilan bahan-bahan untuk diolah menjadi air perasan kunyit dilakukan oleh hattara (dukun) dengan pengucapan mantra, ayat suci atau sholawat Nabi.

Cek Artikel:  7 Jenis Ikan yang Bagus untuk Si Buah Hati

 

Dalam prosesnya, kunyit terlebih dahulu di gerus secara satu arah, dipercayai penyakit akan kembali bila digerus secara dua arah. Setelah itu kunyit diperas bersama bahan-bahan lainnya, kemudian perasannya diminum.

 

 

3. Kerokan

Tradisi yang banyak dilakukan khususnya masyarakat Jawa dan Sumatra untuk mengatasi gejala masuk angin adalah Kerokan. Masyarakat Sumatra kuno bahkan mempercayai bahwa penggunaan koin untuk kerokan didasari pada kepercayaan roh yang tinggal di dalam tubuh memiliki ketertarikan pada uang, sehingga mudah untuk diajak keluar.

 

Kerokan biasanya diaplikasikan pada tubuh bagian belakang, sebelum mengesekan koin ke bagian tubuh, tubuh terlebih dahulu dilumuri minyak yang bisa menghangatkan. Koin akan terus digesekan ke tubuh hingga warna kulit berubah menjadi merah seperti luka.

Cek Artikel:  Kenali Neurodivergent, Metode serta Strategi yang Dapat Dilakukan Buat Memberitahu Anak

 

 

4. Rorano

Di wilayah timur Indonesia, khususnya Maluku Utara, terdapat cara menghilangkan masuk angin dengan meminum ramuan tradisional yang akrab disebut Rorano.  Ramuan ini terdiri rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, pala dan cengkeh, yang kemudian dicampur dengan minyak kelapa, bawang merah dan bahan lainnya. Sebelum mengambil bahan teesebut, harus dilakukan Basiloloa (membaca mantra).

 

Secara turun-temurun, rorano digunakan untuk berbagai macam penyakit sekaligus untuk meningkatkan imunitas tubuh. Rorano bahkan telah lama menjadi alternatif obat untuk mengatasi wabah malaria di Maluku Utara. (M-1)

Mungkin Anda Menyukai