Putus Mata Rantai Tengkulak, Mentan Andalkan Koperasi Desa Merah Putih

Mentan Amran Sulaiman Ketika melakukan sidak di Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Jakarta Timur. Foto: MI/Naufal Zuhdi.

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pembentukan Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih bertujuan Kepada memutus mata rantai tengkulak yang merugikan negara hingga Rp313 triliun dari sembilan komoditas pangan.

“Yang dulunya rantai pasoknya delapan menjadi tiga, delapan menjadi tiga lini, dari petani, koperasi, langsung konsumen. Middleman mengambil keuntungan (dari) sembilan bahan pokok itu Rp313 triliun,” kata Amran Ketika melakukan Pemeriksaan mendadak (sidak) di Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Jakarta Timur, dikutip Minggu, 9 Maret 2025.

KopDes Merah Putih, sambung Amran, nantinya akan menjalankan sistem yang lebih sederhana dengan memangkas distribusi rantai pasok tadi. Setiap desa akan dibekali dengan satu koperasi yang bertugas menjaga harga pangan ke konsumen.

Cek Artikel:  Sentimen Pasar Tiongkok Tekan ICP September 2024 Jadi USD72,54/Barel

“Ini pemerintah membangun sistem, Adalah solusi permanen, koperasi setiap desa, satu koperasi. Ayu kan? Ini nanti motor penggerakannya adalah termasuk PT Pos (Indonesia),” beber dia.
 


(Ilustrasi pasar. Foto: MI/Ramdani)
 

Tak perlu Terdapat operasi pangan murah

Dengan dibentuknya KopDes Merah Putih, Amran meyakini Bukan perlu Tengah adanya operasi pasar pangan murah dikemudian hari. Akan tetapi, operasi pasar pangan murah Lagi Pandai diberlakukan apabila ditemukan harga komoditas pangan yang melambung tinggi.

“Bukan perlu Terdapat operasi pasar Tengah (kalau sudah Terdapat (KopDes), solusi permanen dari Bapak Presiden. Tapi kalau harga (pangan) naik, mutlak operasi pasar,” Terang Amran.

Mungkin Anda Menyukai