Liputanindo.id – Presiden Rusia Valadimir Putin mengatakan situasi di Gaza bukan sebuah perang melainkan kehancuran total bagi Anggota sipil. Putin pun menilai kehancuran itu menjadi tanggung jawab Amerika Perkumpulan.
“Apa yang terjadi sekarang di Gaza Tak terlihat seperti perang, ini adalah semacam kehancuran total terhadap penduduk sipil,” kata Putin, dikutip Anadolu, Kamis (6/6/2024).
Dalam Lembaga Ekonomi Dunia St. Petersburg, Putin juga ditanyai soal sikap Rusia terhadap perang di Gaza. Menurut Putin, Rusia turut mengecam kejahatan terorisme dalam bentuk apa pun di negara mana pun.
“Hal pertama yang Ingin saya katakan adalah tentu saja kita menentang terorisme dalam segala manifestasinya, melawan serangan terhadap Anggota sipil, di mana pun dan di negara mana pun,” ujarnya.
“Tetapi apa yang terjadi Begitu ini di Gaza sebagai respons terhadap aksi teroris yang terkenal di Israel Tak terlihat seperti perang, melainkan semacam kehancuran total terhadap penduduk sipil,” tambahnya.
Selain itu, Putin juga menekankan bahwa Amerika Perkumpulan adalah pihak yang harus disalahkan atas apa yang terjadi di Gaza. Putin menilai AS memonopoli proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
“Kami percaya ini adalah akibat dari kebijakan AS. Mereka memonopoli proses perdamaian. Mereka mengesampingkan Sekalian mekanisme yang telah ditetapkan sebelumnya Buat upaya kolektif menyelesaikan masalah yang sangat sulit ini,” tegasnya.
Putin mengindikasikan bahwa pemerintah AS mungkin melakukan pendekatan terhadap masalah Gaza dengan pandangan yang lebih sedikit dengansolusi yang lebih Segera. Padahal, menurut Putin, banyak masalah Konkret dan politik yang perlu diselesaikan.
Hal ini melibatkan pembentukan dua negara, seperti yang diperkirakan dalam keputusan PBB Buat mendirikan dua negara di Daerah tersebut, Adalah negara Palestina dan negara Yahudi.
“Kami sudah Lamban mengakui negara Palestina sejak era Uni Soviet. Pendekatan kami dalam hal ini Tak berubah,” ujarnya.
Sejauh ini, Bagus Hamas maupun Israel saling menolak proposal gencatan senajata tiga fase yang diajukan oleh Joe Biden. Hamas menolak proposal itu dengan Dalih Tak Eksis jaminan Israel Tak akan menyerang kembali Daerah Gaza.
Sementara pihak Israel menolak Buat gencatan senjata permanen dan bersikukuh akan menghancurkan Hamas.