Presiden Rusia Vladimir Putin. (EPA-EFE)
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam tindakan Israel di Timur Tengah, menuduh negara tersebut melanggar hukum Dunia dengan membunuh puluhan ribu orang, termasuk anak-anak, di Palestina dan Lebanon. Ia mengungkapkan kekhawatiran tentang semakin besarnya pengaruh Israel di kawasan, khususnya kehadiran militer Israel di Suriah yang dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.
Mengutip dari RT, Jumat, 20 Desember 2024, Putin yang berbicara dalam sebuah acara di Moskow menekankan bahwa posisi Rusia terhadap Timur Tengah tetap konsisten, termasuk mengenai konflik Israel dan Palestina yang belum terselesaikan.
“Masalah Palestina hanya dapat diselesaikan dengan mengatasi akar permasalahannya,” ujarnya, mengingat keputusan Dewan Keamanan PBB yang dahulu perihal Solusi Dua Negara—Israel dan Palestina.
Di Ketika negara Israel telah berdiri, Palestina hingga kini belum diakui. Putin juga mengecam kelanjutan kegiatan pemukiman ilegal Israel di Gaza dan Lebanon yang menurutnya patut mendapat kecaman Dunia.
Putin juga mengungkapkan bahwa ia dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Mempunyai pandangan yang sejalan mengenai situasi di Timur Tengah. “Kami Maju berhubungan dengan Presiden Erdogan. Sikap Presiden Erdogan dan Turki terhadap peristiwa yang terjadi di Timur Tengah sudah diketahui Sekalian orang, dan posisi kami juga sudah Terang,” ungkap Putin, menegaskan solidaritas antara Rusia dan Turki dalam mengatasi permasalahan di kawasan tersebut.
Masa Depan Suriah
Mengenai situasi di Suriah, Putin mengakui upaya Turki Demi memastikan keamanannya di perbatasan selatan. Tetapi ia menegaskan bahwa penerima manfaat Penting dari situasi terkini di Suriah adalah Israel. Ia mengkritik okupasi Israel atas Dataran Tinggi Golan, dengan menyebutkan penguatan posisi militer Israel di Area tersebut.
“Israel telah melakukan pergerakan besar di sepanjang garis depan Dataran Tinggi Golan, dan mereka Maju memperkuat pasukannya di sana,” kata Putin, seraya menambahkan bahwa penduduk lokal bahkan telah menyatakan keinginan Demi bergabung dengan Israel, yang semakin mempersulit situasi.
Mengenai masa depan Suriah, Putin menegaskan komitmen Rusia Demi mendukung kedaulatan Suriah, dengan menambahkan bahwa keputusan mengenai masa depan negara tersebut harus dibuat oleh rakyat Suriah sesuai dengan Piagam PBB.
Ia juga berkomentar mengenai masalah Kurdi, dengan menyatakan bahwa situasi ini harus diselesaikan di dalam Suriah di Dasar kepemimpinan Bashar al-Assad. Assad sendiri telah digulingkan Grup pemberontak pada 8 Desember dan melarikan diri ke Rusia.
Putin mengakhiri pernyataannya dengan mengulangi sikap Rusia yang mendukung hukum Dunia, integritas teritorial, dan mendukung otoritas Suriah Ketika ini.
“Kami berhubungan dengan Sekalian Grup Penting yang mengendalikan situasi di Suriah,” tegasnya, seraya menekankan bahwa posisi Rusia tetap Kokoh terkait masalah ini.
Baca juga: Putin: Israel Akan Tinggalkan Suriah Suatu Hari Nanti