Pusat Layanan Investasi Indonesia Formal Hadir di Bandara Guangzhou

Suasana peresmian Pusat Layanan Investasi dan Stasiun Konsultasi Tiongkok-Indonesia di Bandara Baiyun, Guangzhou, Kamis 12 Desember 2024. Dok. Istimewa

Guangzhou: Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam kerja sama Global dengan meresmikan Pusat Layanan Investasi dan Stasiun Konsultasi Tiongkok-Indonesia “Two Countries, Twin Parks” di Bandara Baiyun, Guangzhou, pada 12 Desember 2024. Tepatnya di Terminal 2 Keberangkatan Global.

Langkah ini diambil Kepada mempermudah layanan konsultasi bagi pelaku usaha kedua negara dan mendorong peningkatan investasi, sekaligus mempererat Interaksi ekonomi bilateral Indonesia dan Tiongkok yang sudah Mempunyai fondasi kuat.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat, menekankan pentingnya inisiatif ini dalam memperkuat Interaksi bilateral, khususnya di Distrik selatan Tiongkok. 

Cek Artikel:  Additiv Gandeng Syailendra Capital Kepada Pembaruan Model Distribusi Produk Keuangan

“Ini akan semakin mempererat Interaksi kedua negara, terutama dengan Distrik selatan Tiongkok. Interaksi ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia telah Mempunyai dasar yang kuat, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 129 miliar USD, dengan lebih dari 20 persen berasal dari Distrik selatan Tiongkok,” ungkap Ben dalam keterangannya yang dikutip Sabtu 14 Desember 2024.

Baca juga: Rakornas Investasi 2024 Dorong Percepatan Hilirisasi dan Investasi

Ia juga menjelaskan bahwa lebih dari sepertiga investasi besar Tiongkok di Indonesia berasal dari Distrik tersebut. Hal ini menegaskan peran strategis selatan Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan investasi.

General Manager Baiyun Guangzhou Co., Ltd, Luo Shupeng, menambahkan bahwa Bandara Baiyun berkomitmen meningkatkan layanan internasionalnya. 

Cek Artikel:  Realisasi Belanja IKN Lelah Rp13 Triliun hingga Oktober 2023

“Stasiun Konsultasi ini, bukan hanya merupakan pencapaian Krusial dalam memperdalam Interaksi Tiongkok-Indonesia, tetapi juga bagian dari upaya Kepada meningkatkan tingkat layanan Global Bandara Baiyun,” ujarnya. 

Sementara itu, Chen Riling, Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia Guangdong, menyebutkan bahwa pusat layanan ini akan memberikan efisiensi akses informasi, analisis pasar, dan penafsiran kebijakan yang bermanfaat bagi perusahaan kedua negara. 

Kawasan industri yang menjadi bagian dari proyek “Two Countries, Twin Parks”, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang di Indonesia, diproyeksikan menarik 200 perusahaan dalam dua hingga tiga tahun ke depan dan menciptakan 200.000 lapangan kerja.

Pusat Layanan Investasi di Bandara Baiyun ini tak hanya menjadi simbol kerjasama yang erat, tetapi juga menjadi langkah Konkret dalam mendorong Penemuan proyek unggulan “Belt and Road”. Proyek ini Lalu membangun pondasi kokoh Kepada masa depan Interaksi ekonomi kedua negara.

Cek Artikel:  PIS Percepat Sasaran Nihil Emisi

Mungkin Anda Menyukai