Pupuk Indonesia: Tambahan Pupuk Subsidi Angin Segar Bagi Petani

Liputanindo.id JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan kebutuhan pupuk petani tercukupi dengan adanya penambahan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton pada 2024, dari semula 4,7 juta ton.

GM Distrik 2 Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri Wismono mengatakan, penambahan alokasi subsidi pupuk menjadi angin segar bagi para petani nasional.

“Petani tidak perlu khawatir dan takut akan kekurangan pupuk, karena adanya penambahan alokasi subsidi pupuk, sehingga harapannya kebutuhan pupuk petani dapat tercukupi dengan tambahan kuota tersebut,” kata Roh Eddy, di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Eksispun penambahan alokasi pupuk subsidi secara nasional meliputi, pupuk Urea dari 2.771.428 ton menjadi 4.634.626 ton, NPK dari 2.001.352 ton menjadi 4.278.504 ton, Pupuk NPK Formula Spesifik dari 19.739 ton menjadi 136.870 ton, dan pupuk Organik 500.000 ton.

Cek Artikel:  Indonesia Siap Bawa UKM Mendunia di World Expo 2025 Osaka

Roh Eddy menyampaikan, penambahan alokasi subsidi pupuk ini sekaligus menjawab kekhawatiran petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia memastikan terdapat penambahan alokasi subsidi pupuk NPK Kakao untuk petani terdaftar di NTT.

“Penambahan alokasi pupuk Urea dari semula 36.405 ton menjadi 62.228 ton, pupuk NPK dari semula 32.858 ton menjadi 70.244 ton, dan NPK Formula Spesifik Kakao (NPK 14-12-16-4) dari semula 95 ton menjadi 659 ton,” kata Roh Eddy.

Selain penambahan alokasi, proses penebusan pupuk bersubsidi semakin dipermudah. Pupuk Indonesia berkolaborasi Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan inovasi dengan mengimplementasikan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) pada setiap kios resmi.

Dengan sistem digitalisasi ini, petani terdaftar cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk melakukan penebusan pupuk bersubsidi.

Cek Artikel:  BFI Dukung Pertumbuhan Ekonomi dengan Tingkatkan Fasilitas Industri Tambang

“Melalui integrasi dengan data e-alokasi Kementan dan fiturĀ geo-tagging, i-Pubers menjadi solusi terdepan untuk memastikan ketepatan distribusi pupuk. Penemuan digital ini tidak hanya efisien, tetapi juga membantu kita mengarahkan pupuk subsidi tepat pada sasaran, mendorong pertumbuhan sektor pertanian dengan presisi,” katanya.

Mulai 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100% secara nasional dan tersedia lebih dari 27.000 kios di seluruh Indonesia.

Tiba 29 Maret 2024, seperti dirilis Antara lebih dari 1,3 juta ton pupuk telah disalurkan kepada petani terdaftar di 38 provinsi Indonesia.

Sementara dari sisi stok, Pupuk Indonesia menyediakan stok sebesar 769.042 ton yang tersedia di gudang lini III dan siap ditebus petani terdaftar. Keseluruhan stok pupuk tersebut terdiri dari 436.418 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 300.359 ton NPK. (BON)

Cek Artikel:  PIS Gabung 800 Perusahaan Mendunia di Gastech Houston 2024

Mungkin Anda Menyukai