Liputanindo.id – Badan Geologi Kementerian Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengidentifikasi potensi terjadinya pergerakan tanah akibat erupsi Gunung Lewotobi Lelaki, di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pergerakan tanah itu berpotensi terjadi pada bagian puncak gunung api itu.
“Potensi pergerakan tanah berada di Sekeliling puncak gunungnya,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, dikutip Antara, Jumat (8/11/2024).
Lewat, kata Wafid, pergerakan tanah itu berpotensi terjadi karena sisa-sisa material vulkanik yang dilontarkan selama gunung mengalami erupsi akan bertumpuk dan mengendap di sekitaran puncak.
Meski membutuhkan pengamatan yang lebih lanjut, pihaknya mengestimasi jumlah tumpukan material tersebut Dapat mencapai ratusan ribu meter kubik terakumulasi dari endapan erupsi sebelumnya.
“Nanti akan dimonitor memakai drone ketika kondisi di lapangan memungkinkan. Belum sekarang karena erupsinya Tetap berlangsung,” jelasnya.
Selain itu, kata Wafid, lapisan tanah di bagian puncak Gunung Lewotobi Lelaki, seperti jenis tanah andosol yang tergolong gembur juga memperbesar potensi pergerakan tanah terjadi.
Menurutnya, material-material erupsi yang diperkirakan Tetap akan Lalu terakumulasi dalam beberapa waktu ke depan ini sangat rentan runtuh ke Dasar, apalagi bila diguyur hujan dengan intensitas yang cukup deras maka akan menghantam Segala yang dilintasinya.
Oleh karena itu pemerintah mengambil langkah Segera Buat mengevakuasi seluruh masyarakat yang bermukim di Sekeliling kaki Gunung Lewotobi Lelaki, terkhusus pada radius 7-8 kilometer ke tempat yang lebih Terjamin.
“Ini merupakan potensi bahaya lain yang perlu diantisipasi, selain bahaya dari erupsinya itu sendiri yang kami identifikasi eksplosif dan sudah di luar dari standar normalnya (overscale),” pungkasnya.