Puluhan WNA Kabur dari Myanmar ke Thailand, Diduga Terjebak Penipuan Online

Liputanindo.id  – Puluhan Kaum negara asing (WNA) kabur dari pusat penipuan online di Myanmar. Mereka melarikan diri dengan melintasi perbatasan ke Thailand.

Menurut laporan kepolisian Grup WNA yang melarikan diri ke perbatasan itu berasal dari berbagai negara, seperti Sri Lanka, Malaysia, hingga Rusia.

“Grup dari Sri Lanka, Nepal, Malaysia, dan Rusia menyeberang ke provinsi Tak di Thailand. Mereka telah kabur dari Myawaddy di seberang perbatasan,” kata kolonel Pittayakorn Petcharat, dikutip AFP, Selasa (26/11/2024).

Diketahui kompleks penipuan mulai menjamur di Daerah perbatasan Myanmar yang dikelola oleh WNA, yang sering diperdagangkan dan dipaksa bekerja. Mereka juga menipu rekan senegaranya dalam industri yang diperkirakan bernilai miliaran dolar.

Cek Artikel:  Dubes Palestina Temui Wapres Ma'ruf Amin, Bahas Tiga Isu Krusial Soal Gaza

Menurut para pengamat, Daerah Myawaddy sendiri dikenal oleh milisi yang berpihak pada militer dan merupakan serangan produksi narkoba dan jaringan penipuan online.

“Kedutaan Besar Sri Lanka di Bangkok telah meminta Sokongan otoritas Thailand setelah diberi Mengerti bahwa 32 warganya terjebak di Myanmar,” kata Petcharat.

Selain itu, lima Kaum Nepal, satu Kaum Malaysia, dan satu Kaum Rusia juga termasuk dalam Grup yang melarikan diri dan tiba di Thailand.

Berdasarkan keterangan seorang Laskar keamanan di Mae Sot, Grup tersebut menyeberang ke Thailand pada Minggu (24/11) malam.

“Pejabat imigrasi sedang berupaya mengidentifikasi calon korban perdagangan Sosok,” ujar Petcharat.

Media lokal Thailand melaporkan Grup tersebut telah menanggapi iklan di media sosial yang menjanjikan pekerjaan bergaji tinggi tetapi kemudian mengalami kondisi yang melelahkan di sebuah pusat penipuan.

Cek Artikel:  China Denda Perusahaan AS Lockheed Martin Imbas Jual Senjata ke Taiwan

Beberapa pekerja Sri Lanka kemudian berhasil menghubungi kedutaan.

Perbatasan utara Myanmar dengan Tiongkok sebelumnya merupakan sarang pusat penipuan online, yang sering kali dijalankan oleh milisi yang bersekutu dengan junta yang berkuasa.

Tetapi, serangan besar-besaran oleh aliansi pemberontak etnis tahun Lampau berhasil membersihkan banyak pusat penipuan.

Lebih dari 40.000 orang yang diduga terlibat dalam penipuan dunia maya di Myanmar diserahkan ke Tiongkok pada tahun 2023, menurut media pemerintah Beijing tahun ini.

Media lokal Myanmar telah melaporkan bahwa para bos penipuan yang lolos dari serangan tersebut telah mendirikan usaha lebih jauh ke selatan di sepanjang perbatasan dengan Thailand.

Desember Lampau, kepala junta Myanmar dan pejabat militer Thailand sepakat Buat Serempak-sama memberantas perjudian daring dan penipuan daring di dekat Myawaddy.

Cek Artikel:  Gencatan Senjata di Palestina Harus Segera Diwujudkan

Mungkin Anda Menyukai