Pemberontak HTS terlihat berada di Sekeliling area Aleppo, Suriah pada Sabtu, 30 November 2024. (EPA)
Aleppo: Militer Suriah mengatakan bahwa puluhan tentaranya tewas dalam serangan besar yang dipimpin Golongan pemberontak Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menyerbu kota Aleppo. Penyerbuan ini memaksa militer Suriah Demi mengerahkan kembali pasukannya dalam tantangan terbesar bagi Presiden Bashar al-Assad selama bertahun-tahun.
Melansir dari rnz.co.nz, Minggu, 1 Desember 2024, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan angkatan udaranya telah melancarkan serangan terhadap pemberontak Suriah Demi mendukung Assad, lapor beberapa kantor Informasi Rusia.
Hayat Tahrir al-Sham, atau HTS, yang dulu dikenal sebagai Front Nusra, ditetapkan sebagai Golongan teroris oleh Amerika Perkumpulan (AS), Rusia, Turki, dan negara-negara lain. Assad adalah sekutu dekat Moskow.
Di Washington, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) mengatakan pihaknya memantau situasi dengan saksama dan telah melakukan kontak dengan ibu kota regional selama 48 jam terakhir.
Juru bicara NSC Sean Savett mengatakan penolakan Suriah Demi terlibat dalam proses politik dan ketergantungannya pada Rusia dan Iran telah “menciptakan kondisi yang sedang terjadi Ketika ini, termasuk runtuhnya garis pertahanan rezim Assad di Suriah barat laut.”
Savett mengatakan AS Enggak Terdapat hubungannya dengan serangan yang dipimpin “organisasi teroris yang ditunjuk” dan “mendesak de-eskalasi serta proses politik serius dan kredibel” berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 tahun 2015, yang menetapkan langkah-langkah Demi gencatan senjata dan transisi politik.
Perang di Suriah, yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan Membangun jutaan orang mengungsi, telah berlangsung sejak 2011 tanpa akhir yang Formal. Sebagian besar pertempuran besar di Suriah terhenti beberapa tahun Lewat setelah Iran dan Rusia membantu pemerintah Assad merebut kendali atas sebagian besar Distrik dan Seluruh kota besar.
Aleppo telah dikuasai dengan kuat oleh pemerintah Suriah sejak kemenangan di sana pada tahun 2016, salah satu titik balik Primer dalam perang tersebut.
Baca juga: Pemberontak Suriah Masuk ke Pusat Kota Aleppo, Aktivitas Bandara Terhenti