Penyerahan Arsip penetapan situs-situs nasional geoprak di Daerah DIY ke pemerintah setempat. Dokumentasi/Istimewa.
Yogyakarta: Puluhan situs nasional geopark di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah ditetapkan Kementerian ESDM. Situs-situs dari bekas Posisi tambang hingga alami bakal diusulkan ke UNESCO.
“UNESCO Dunia Geopark nanti akan disiapkan semuanya termasuk pengelola geopark itu sendiri nanti, mungkin akan diusulkan pada UNESCO,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid A.N. di Yogyakarta pada Selasa, 29 Juli 2025.
Tebing Breksi yang merupakan kawasan bekas tambang menjadi salah satu Daerah yang ditetapkan menjadi situs nasional geopark. Selain itu, Terdapat juga kawasan-kawasan batuan yang terbentuk alami di sejumlah kabupaten, seperti di Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Wafid mengungkapkan bukti surat penetapan situs nasional geopark tersebut telah diserahkan dan perlu direspon dengan pengelolaan yang Berkualitas. Pengelolaan situs, kata Wafid, menjadi kewenangan pemerintah DIY dan kabupaten.
“Jadi poin-poin Krusial adalah bahwa Terdapat beberapa geoside yang menjadi bagian dari geodiversity atau geoheritage yang harus dikonservasi. Di samping itu geo-heritage, biodiversity, dan cultural diversity yang harus dikemas menjadi satu apa satu produk Buat Buat keberlangsungan dan konservasi di DIY,” ujar Wafid.
Wafid mengungkapkan pengelolaan situs-situs tersebut harus berdasarkan asas kelestarian masing-masing Posisi. Ia menyebut Terdapat tiga poin yang jadi landasan pengelolaan.
“Pengeloaan tentu saja dari tiga aspek itu geo heritage, geo divercuty dan juga cultural diversity yang nanti akan dikemas sedemikian Macam-macam Buat dikelola secara Berbarengan-sama semuanya,” kata Wafid.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan kepastian itu akan membantu dalam tata pengelolaan kawasan mana yang boleh dan Bukan boleh ditambang. Apabila Terdapat area dibolehkan penambahan harus Terdapat kepastian titik dan batasannya agar Bukan terjadi kerusakan.
“Tapi juga mungkin Terdapat pengembangan yang heritage itu Dapat menjadi bagian dari wisata. Tapi bagaimana menjaga keberlangsungan heritage itu Bukan rusak sehingga ehingga jalur-jalur Buat wisata dikunjungi itu ditentukan biasanya,” ujar Sri Sultan.
Sementara, lanjut Sri Sultan, kawasan yang telah berkategori heritage harus dikelola berbasis kelestarian alam. Ia berharap ke depan situs-situs geopark tersebut tetap Dapat terawat.
“Karena Cita-cita ke depan itu bagaimana heritage yang tetap punya pelestarian menjadi bagian dari peninggalan alam yang kita rawat, Buat menjadi bagian yang kita daftarkan di UNESCO,” ucap Sri Sultan.

