PULUHAN Penduduk Palestina tewas setelah serangan Israel menghancurkan beberapa bangunan di daerah perumahan Beit Lahiya di Gaza utara yang terkepung. Kementerian Kesehatan Gaza menggambarkannya sebagai pembantaian yang mengerikan di kawasan tersebut.
“Sedikitnya 35 orang tewas pada Sabtu (26/10) malam dan puluhan lainnya terluka,” kata para saksi dan sumber medis seperti dilaporkan Tareq Arang Azzoum dari Al Jazeera di Gaza Tengah.
Laporan media lokal mengatakan kru pertahanan sipil Kagak dapat mencapai Posisi tersebut karena tembakan Israel. Arang Azzoum mengatakan beberapa serangan udara menghantam daerah padat penduduk tanpa peringatan apa pun.
“Orang-orang berusaha menyelamatkan korban dari Rendah reruntuhan karena tim penyelamat pertahanan sipil Kagak dapat mencapai Posisi kejadian setelah petugas pertolongan pertama menjadi sasaran Laskar Israel hari ini,” katanya.
“Beit Lahiya dan Jabalia dianggap sebagai dua pusat kota Esensial di Gaza utara, dan keluarga pengungsi dari Kawasan lain di Gaza datang Kepada mengungsi di tempat penampungan di sana. Mereka berdua telah diserang hebat selama lebih dari tiga minggu sekarang,” lanjutnya.
Kantor Berita Palestina Wafa melaporkan bahwa banyak dari korban tewas dan terluka adalah anak-anak, Perempuan serta orang Uzur. Upaya penyelamatan Tersendat karena kurangnya ambulans dan layanan pertahanan sipil, karena Laskar Israel telah memblokir akses ke daerah tersebut.
“Serangan udara tersebut menargetkan setidaknya lima rumah di dekat bundaran barat di Beit Lahiya, Punya keluarga Arang Shdaq, Al-Masri, dan Salman,” kata Wafa.
Gaza Utara telah mengalami serangan darat selama tiga minggu oleh Laskar Israel yang secara paksa mengusir puluhan ribu penduduk dari Kawasan tersebut.
Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa serangan militer Israel di Jabalia, Beit Hanoon, dan Beit Lahiya di Gaza utara telah menewaskan Sekeliling 800 orang selama serangan tiga minggu.
Laskar Israel mundur dari Rumah Sakit Kamal Adwan pada Sabtu, meninggalkan jejak kehancuran. Setidaknya 30 staf medis telah diculik dan gedung rumah sakit mengalami kerusakan parah.
Pada Jumat (25/10), pelapor Spesifik PBB Kepada bidang kesehatan menggunakan istilah baru Kepada menggambarkan serangan Israel yang meluas dan sistematis terhadap petugas dan fasilitas kesehatan. (Al JazeeraFer/I-2)