PTPN I Regional 2 Berkomitmen Menjaga Kelestarian Alam Agrowisata Gunung Mas

PTPN I Regional 2 Berkomitmen Menjaga Kelestarian Alam Agrowisata Gunung Mas
Kawasan Perkebunan teh PTPN I Regional 2 di wilayak Agrowisata Gunung Mas(DOK/PTPN I)

BANJIR melanda kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (2/3) malam, telah menimbulkan Pengaruh yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan Sekeliling.

Berbagai informasi dan spekulasi pun bermunculan, termasuk dugaan adanya keterkaitan antara banjir dengan alih fungsi lahan kebun teh yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2.

“Banjir yang terjadi di Puncak Cisarua bukan merupakan fenomena yang sederhana, melainkan hasil dari interaksi berbagai Unsur kompleks. Berbagai pihak telah menyampaikan analisis dan pendapat, termasuk yang mengaitkan banjir dengan perubahan tata guna lahan,” ungkap Kepala Sub Bagian Kesekretariatan dan Humas PTPN I Regional 2, Wahdian Muharam, Senin (3/3)

Kepada memahami situasi secara menyeluruh, lanjutnya, Krusial Kepada meninjau kembali data dan konteks serta fakta-fakta yang relevan.


Optimalisasi lahan

 

Data meteorologi menunjukkan bahwa Distrik Puncak Cisarua mengalami curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa wktu terakhir. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan volume air yang mengalir di Distrik tersebut ditambah dengan Ciri topografi Distrik Puncak Cisarua dengan lereng curam dan lembah, sehingga mempercepat Kategori air serta meningkatkan risiko banjir yang tinggi.

Cek Artikel:  Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana Pimpin E-Sport Jawa Barat

Optimalisasi lahan Kebun Teh PTPN tepatnya di Kawasan Unit Agrowisata Gunung Mas Kabupaten Bogor merujuk pada upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas penggunaan lahan yang sudah Terdapat tanpa mengubah fungsi utamanya. Optimalisasi lahan ini dilakukan melalui proses yang melibatkan studi kelayakan menyeluruh.

“Studi ini dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai pihak yang berwenang, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Proses ini dirancang Kepada memastikan bahwa perubahan penggunaan lahan dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tambahnya.

Dia mengungkapkan bahwa selain optimalisasi lahan yang dilakukan melalui proses Formal, terdapat juga fenomena alih fungsi lahan ilegal yang terjadi di beberapa Distrik. Di antaranya okupasi oleh pihak-pihak tertentu dengan Membangun bangunan dan villa liar serta mengubah fungsi lahan menjadi tanaman sayuran.

“Aktivitas ini seringkali dilakukan tanpa izin dan tanpa mempertimbangkan Pengaruh lingkungan maupun sosial. Tiba dengan Ketika ini, PTPN I Regional 2 Serempak pemerintah daerah, Lanjut berupaya mengatasi tantangan ini melalui koordinasi dan penegakan hukum, meskipun kompleksitas masalah okupasi memerlukan penanganan yang sistematis dan melibatkan banyak pihak” ungkapnya.

Cek Artikel:  16 Titik Daerah Irigasi di Sukanagara Cianjur Rusak Terdampak Bencana


Vegetasi

 

Dalam setiap perubahan penggunaan lahan, PTPN I Regional 2 senantiasa selalu mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi Kepada mengurangi Pengaruh lingkungan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain penanaman kembali vegetasi di area-area tertentu Kepada menjaga keseimbangan ekosistem seperti yang sebelumnya seringkali dilakukan di Kawasan Agrowisata Gunung Mas.

Selain itu, pengelolaan daerah resapan air juga dilakukan guna memastikan air hujan dapat terserap dengan Bagus. Langkah lainnya ialah berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak terkait Kepada memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.

Kerja sama pemanfaatan lahan, ungkapnya, telah melalui Mekanisme. Tak dilakukan secara Independen oleh PTPN, melainkan melalui koordinasi dan persetujuan dari pemerintah daerah serta melibatkan pemangku kepentingan terkait.

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil telah melalui pertimbangan yang matang dan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten.

Cek Artikel:  Gerakkan Perekonomian, Pj Bupati Cirebon Dorong Lelang Akhir Tahun

“PTPN berkomitmen Kepada mendukung pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Setiap langkah yang diambil bertujuan Kepada menciptakan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan” tandas Wahdian.

Dengan memahami konteks dan fakta-fakta yang Terdapat, diharapkan masyarakat dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh mengenai isu ini.

“PTPN senantiasa terbuka Kepada berkolaborasi dengan Segala pihak dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mencari solusi terbaik Kepada mengatasi tantangan yang Terdapat, termasuk masalah alih fungsi lahan ilegal yang terjadi di luar kendali perusahaan” tutupnya.

Januari 2025 Lewat, upaya Konkret dalam Program pelestarian Lingkungan, PTPN I Regional 2 dengan Kemeterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia melakukan aksi penanaman ribuan pohon di Kawasan Gunung Mas.

Sebanyak 2.500 pohon ditanam di Kawasan Puncak Bogor. Kegiatan ini di harapkan Pandai meningkatkan daya serap air hujan, mengurangi risiko Erosi tanah serta menciptakan ruang terbuka hijau yang dapat meningkatkan udara di Distrik ini.  

 

 

Mungkin Anda Menyukai