PT LIB jelaskan Dalih final Perserikatan 2 dipindah ke Stadion Manahan

Pesepak bola PSIM Yogyakarta Rafael Rodrigues Rafinha (kiri) berusaha menerobos pertahanan PSPS Pekanbaru pada pertandingan Perserikatan 2 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (17/2/2025). ANTARA FOTO/Kala/AFA/rwa.

PT LIB jelaskan Dalih final Perserikatan 2 dipindah ke Stadion Manahan

Sepakbola   
Editor: Calista Aziza   
Minggu, 23 Februari 2025 – 13:35 WIB

Liputanindo.id – Direktur Primer PT Perserikatan Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menjelaskan Dalih mengapa final Perserikatan 2 Indonesia antara PSIM Yogyakarta melawan Bhayangkara FC pada Rabu (26/2) yang semula digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, dipindah ke Stadion Manahan, Solo.

Begitu ditemui awak media di pertandingan final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu, Ferry menjelaskan salah satu alasannya adalah karena final Perserikatan 2 akan menggunakan Video Assistant Referee (VAR).

Cek Artikel:  Atalanta lewati Inter di puncak klasemen

Stadion Manahan, kata dia, adalah stadion yang sudah akrab menggunakan VAR. Stadion itu adalah tempat uji coba VAR pertama kali pada final EPA U-20 musim Lampau. Pada musim ini, VAR di stadion itu juga digunakan Buat laga-laga Perserikatan 1 Indonesia Buat tuan rumah Persis Solo dan tim-tim lainnya.

“Pertama Perserikatan 2 ini kan kami akan menggunakan VAR, mungkin karena delay waktu, perpanjang waktu, dan adu penalti. Di Mandala Krida, Tak memungkinkan, Mandala Krida Tak Mempunyai lampu,” kata Ferry.

“Alternatif lainnya adalah di Sultan Akbar. Sultan Akbar sebagian tempatnya Terdapat Embargo suporter. Jadi, rekonsiliasi dengan PSIM, sebagai klub yang berhak menjadi tuan rumah, yang paling Pas di Solo, semuanya tersedia di Solo. Infrastrukturnya juga harus memadai karena VAR,” tambah dia.

Cek Artikel:  Demi Timnas Indonesia, Aliansi 1 Diliburkan Saja (Dulu)!

Sementara itu, dikutip dari laman Formal PSIM, manajemen mengambil keputusan ini karena jadwal pertandingan final Perserikatan 2 bertepatan dengan jadwal acara lain yang telah lelet direncanakan di Stadion Mandala Krida.

“Kami menyadari potensi kekecewaan yang mungkin timbul akibat perubahan Letak final Pegadaian Perserikatan 2 2024/25 ini, terutama bagi para pendukung setia PSIM yang telah menantikan laga di kandang sendiri,” demikian keterangan tertulis dari manajemen PSIM yang dirilis Sabtu.

Terkait VAR, tak hanya laga final Perserikatan 2 yang memakainya. Pertandingan perebutan tempat ketiga yang menjadi tiket terakhir ke Perserikatan 1 antara Persijap Jepara melawan PSPS Pekanbaru pada Selasa (25/2) di Stadion Gelora Bumi Kartini juga akan menggunakan VAR.

Cek Artikel:  Persik Kediri Jadikan Pelajaran Kekalahan di Laga Uji Coba Rival PSIM Yogyakarta

“Ya, kami akan menggunakan VAR (di perebutan tempat ketiga),” ucap Ferry.

Berbeda dengan Stadion Manahan, Stadion Gelora Bumi Kartini akan pertama kali menggunakan VAR. Kendati demikian, Ferry mengatakan dirinya optimistis dengan waktu yang sempit, VAR di Stadion Gelora Bumi Kartini akan terpasang dengan Berkualitas.

“Sebelum VAR diterapkan, di Solo kita Tak perlu kalibrasi. Tapi di Jepara, kita perlu kalibrasi. Kita punya cukup waktu, meskipun Copot 25,” tutup dia.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai