Psikolog Tuding Orangtua Abai Kalau Anak Diasuh Orang Lain

Psikolog Tuding Orangtua Abai Jika Anak Diasuh Orang Lain
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyoroti fenomena anak yang dititipkan pengasuhannya kepada orang lain, seperti kepada kakek, nenek, paman, bibi, atau bahkan asisten rumah tangga, bisa disebabkan karena orangtua memiliki sikap abai.

“Jadi, pendelegasian untuk mengasuh anak dan mendidik anak itu diserahkan kepada orang lain,” kata Vera dalam forum diskusi Denpasar 12 yang diikuti secara daring, Rabu (31/7).

Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia itu mengatakan pengasuhan dari orangtua yang seperti itu akan berpengaruh pada kesehatan mental anak.

Baca juga : Anak Ributo Alami Mata Kering Kalau Terlalu Panjang Menatap Layar

Gangguan kesehatan mental diawali dengan anak berpikir bahwa dirinya sendiri tidak bisa dipahami dan tidak bisa dimengerti oleh orangtuanya.

Cek Artikel:  4 Tips Merawat Kaki agar Sehat dan Kuat saat Beraktivitas

Menurut Vera, orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.

Mengawali komunikasi dengan anak itu, kata Vera, bisa dengan menanyakan, ‘Apakah kamu memiliki kesulitan? Kalau ada ayo kita cari solusinya’.

Baca juga : Liburan Sekolah Ekonomis dengan Staycation Diskon 50 Persen

Vera mengatakan orangtua yang abai, tidak siap menjadi orangtua, tidak paham tumbuh-kembang anak, menjadi salah satu tantangan menggapai target menjaga kesehatan mental anak dan remaja untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia, disfungsi keluarga yang banyak terjadi saat ini karena figur ayah atau ibu tidak berperan sebagaimana layaknya ayah atau ibu.

Cek Artikel:  Dukungan Moral untuk Ibu Menyusui Krusial agar ASI Fasih

Ini menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak di mana gejalanya antara lain penurunan energi dan kognitif, gejala somatik, cemas, hingga depresi.

“Karena kebutuhan anak, baik secara emosional maupun secara fisik, baik dari sisi gizi ataupun kasih sayang, itu tidak diperoleh dari keluarganya,” pungkas Rifameutia. (Ant/Z-1)

 

Mungkin Anda Menyukai