Proposal Gaza dari Mesir Dinilai Tak Memenuhi Standar Trump

Anggota Gaza yang kembali ke tempat tinggal mereka. Foto: Anadolu

Washington: Pemerintah Amerika Perkumpulan (AS) menegaskan bahwa proposal penyelesaian konflik Gaza yang diprakarsai Mesir Enggak sesuai dengan standar Presiden Donald Trump, yang sebelumnya mengusulkan pemindahan besar-besaran Anggota Palestina dari Kawasan yang dilanda perang tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan pada Kamis 6 Maret 2025 bahwa rencana tersebut Enggak memenuhi “persyaratan dan sifat” dari apa yang diminta oleh Presiden Trump. 

“Itu Enggak memenuhi ekspektasi,” tegas Bruce dalam konferensi pers di Washington, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat 7 Maret 2025.

Pernyataan ini disampaikan tak lelet setelah penasihat Esensial Trump Kepada Timur Tengah, Steve Witkoff, memberikan pandangan yang lebih positif terhadap inisiatif Mesir, meski tanpa menyatakan dukungan penuh terhadap isi proposal tersebut.

Cek Artikel:  Israel Benarkan Komandan Ehsan Daqsa Tewas di Gaza Utara, Tank Kena Bom Hamas

Menurut Witkoff, rencana yang diajukan Mesir merupakan langkah awal yang dilakukan dengan itikad Bagus, tetapi Tetap membutuhkan lebih banyak Obrolan sebelum dapat dipertimbangkan sebagai solusi konkret. 

“Kita perlu pembahasan lebih lanjut, tetapi ini adalah langkah awal yang Bagus dari pihak Mesir,” kata Witkoff kepada wartawan di Gedung Putih.
Ia juga menyoroti bahwa Trump berhasil mendorong negara-negara Timur Tengah Kepada lebih proaktif dalam menawarkan solusi bagi Gaza. 

“Presiden kini mendorong pihak lain di kawasan Timur Tengah Kepada mengajukan proposal yang dapat kami pertimbangkan,” ujar Witkoff.

Sebelumnya, Trump telah mengusulkan rencana kontroversial yang mencakup pengambilalihan Gaza serta pemindahan penduduknya, sebuah gagasan yang mendapat kecaman luas dari berbagai pihak di dunia. Sebagai alternatif, para pemimpin Arab berupaya mencari dukungan Kepada rencana lain yang berfokus pada rekonstruksi Gaza melalui Anggaran perwalian Global.

Cek Artikel:  28 Orang Tewas Ketika Pesawat Jeju Air Anjlok di Bandara Muan

Di tengah perdebatan mengenai masa depan Gaza, Trump mengeluarkan pernyataan keras terhadap Anggota Gaza melalui media sosial pada Rabu 5 Maret 2025. “Anda Seluruh AKAN Tewas” tulis Trump dalam unggahannya, merujuk pada Grup Radikal Hamas yang hingga kini belum membebaskan sandera yang mereka tahan. Ancaman ini muncul ketika kesepakatan gencatan senjata dengan Israel berada di ujung tanduk.

Menanggapi pernyataan tersebut, Witkoff mengisyaratkan bahwa ancaman Trump dapat menjadi indikasi adanya tindakan Serempak yang akan diambil terhadap Hamas. 

“Saya pikir akan Eksis tindakan. Mungkin dilakukan secara Serempak dengan Israel,” kata Witkoff.

Meski belum memberikan detail spesifik, ia menegaskan bahwa Hamas Mempunyai kesempatan Kepada mengambil keputusan yang masuk Pikiran. 

Cek Artikel:  Akui Menyesal Sebabkan Gangguan Jaringan Dunia, CrowdStrike Minta Ampun di Depan DPR AS

“Mereka Mempunyai Kesempatan Kepada bertindak dengan Betul dan kemudian pergi. Mereka Enggak akan menjadi bagian dari pemerintahan di sana,” ujarnya.

Pernyataan ini semakin menguatkan indikasi bahwa AS dan sekutunya tengah mempertimbangkan langkah lebih lanjut terkait situasi di Gaza, di tengah upaya diplomasi yang Maju berlangsung.

(Muhammad Reyhansyah)

Mungkin Anda Menyukai