Progres Letih 87, Menteri PU Minta Pembangunan Underpass Joglo Surakarta Tekankan Aspek Sosial-Ekonomi

Progres Capai 87%, Menteri PU Minta Pembangunan Underpass Joglo Surakarta Tekankan Aspek Sosial-Ekonomi
Ilustrasi(Dok Kementerian PU)

MENTERI Pekerjaan Lumrah Dody Hanggodo  meninjau pembangunan Underpass Joglo di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pekerjaan Underpass Joglo masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksananan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI. Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga Buat mengurai simpul kemacetan akibat perlintasan sebidang dengan rel kereta api dan pertemuan beberapa ruas jalan di kawasan simpang Joglo, Kota Surakarta. 

Dody menyampaikan apresiasi terhadap capaian progres fisik proyek yang telah mencapai 87% per 15 November 2024. Proyek yang dimulai pada November 2023 ini ditargetkan sesuai kontrak selesai pada 20 Desember 2024.

“Kami optimistis proyek ini akan selesai Benar waktu dan dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Surakarta,” kata Dody dalam keterangannya, Sabtu (16/11).

Cek Artikel:  Kementan Libatkan Mahasiswa Kembangkan Pertanian Modern

Dody berharap pembangunan simpang Joglo akan memberikan manfaat perekonomian kepada masyarakat di Sekeliling, di samping akan memperlancar Lewat lintas dan memberikan kemudahan Penduduk Buat melakukan kegiatan sosial-ekonomi. 

“Ruas ini nantinya akan menjadi traffic Esensial, tentu akan berdampak pada perekonomian, paling Kagak nasi liwet di Sekeliling sini tambah ramai. Jadi Kagak hanya Pengaruh teknis yang diperhatikan tetapi juga dapat sosial ekonomi,” ucap Dody. 

Underpass Joglo dibangun sejak 2023 dan ditargetkan selesai 2024 dengan menelan anggaran sebesar Rp284,7 miliar yang bersumber dari APBN. Total panjang penanganan underpass Joglo adalah sepanjang 1.025 meter termasuk struktur underpass yang Mempunyai panjang 450 meter dengan lebar 18,3 meter. 

Cek Artikel:  Sekarang Naik MRT Jakarta Dapat Guna Paylater

Sementara itu, Kepala BBPJN Jawa Tengah-DIY Khusairi mengatakan Underpass Joglo diproyeksi akan dapat memberikan Pengaruh yang signifikan bagi kelancaran Lewat lintas di kawasan Simpang Joglo. Dengan adanya underpass ini, waktu tempuh kendaraan yang sebelumnya memakan waktu rata-rata 5,12 menit dapat dipangkas menjadi hanya 0,6 menit, sehingga terjadi penghematan waktu perjalanan hingga 89%.

“Selain itu, kecepatan rata-rata kendaraan yang sebelumnya hanya 15 km/jam akan meningkat drastis menjadi 50 km/jam, atau tiga kali lebih Segera dari kondisi awal. Efisiensi ini juga berdampak pada pengurangan biaya operasional kendaraan, yang semula mencapai Rp8,61 juta per jam menjadi Rp5,33 juta per jam, sehingga terdapat penghematan biaya hingga Rp3,27 juta per jam,” ungkap Khusairi. 

Cek Artikel:  Satu Dasa warsa Pemerintahan Jokowi Menuai Banyak Prestasi

Dalam proses pembangunannya, proyek ini menggunakan metode Pembangunan diafragma wall Buat mengatasi rembesan air tanah serta secant pile dan T-beam di area Dasar jalur kereta api yang Mempunyai keterbatasan ruang. Hal ini memastikan stabilitas dan keberlanjutan infrastruktur. 

Underpass Joglo juga akan dilengkapi dengan penataan ruang terbuka hijau dan penanaman 300 pohon. Dinding underpass akan dihiasi ornamen bertema “Kembang Edi Peni” yang merepresentasikan budaya Solo, menggabungkan motif batik dengan nilai keberagaman dan Cita-cita masyarakat yang Maju tumbuh.  (H-2)

Mungkin Anda Menyukai