PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi andalan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan dilakukan dua kali dalam satu hari.
Hal itu disampaikan Dewan Penasehat Bilik Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo saat diskusi dengan Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10).
“Saya mau luruskan, ada masih sebagian masyarakat merasa bahwa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makanan gratis 2 kali sehari, pagi dan siang,” ucap Hashim.
Baca juga : Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Berawal dari Kecemasan Prabowo soal Stunting
Hashim menyatakan, alasan program MBG ini diberikan sebanyak dua kali dalam sehari itu didasari oleh survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan statement Menteri Koordinator bidang Pembangunan Sosok dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, yang menyebut bahwa sebanyak 41% anak-anak di Indonesia masuk sekolah dalam kondisi kelaparan
“Mereka lapar kenapa? Karena orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi. Mereka masuk sekolah lapar, perut kosong,” jelas Hashim.
Hal tersebut, sambung Hashim, ternyata berdampak terhadap ranking kualitas pendidikan Indonesia di Program for International Student Assessment (PISA) yang cenderung stagnan.
“Kalau tidak salah dan saya sudah amati selama 12 tahun ranking PISA ini ranking pendidikan ada 70 negara lebih yang di ranking. Nomor satu selalu kalau bukan Singapura, Korea Selatan, Finlandia, dan Selandia Baru, empat negara ini selalu menempati nomor satu. Indonesia konsisten termasuk paling buruk di dunia, kita di 63 dari 70 dan selalu tidak bergeser dari situ,” tuturnya. (J-3)