Program Brigade Pangan dan Oplah Dukung Banyuasin Jadi Lumbung Padi Nasional

Program Brigade Pangan dan Oplah Dukung Banyuasin Jadi Lumbung Padi Nasional
Lahan persawahan di Banyuasin, Sumatra Selatan.(Dok.Istimewa)

PROVINSI Sumatra Selatan kembali membuktikan posisinya sebagai salah satu penyumbang produksi padi terbesar di Indonesia. Kabupaten Banyuasin, sebagai daerah penghasil padi terbesar di Sumsel, mencatatkan kontribusi signifikan dengan produksi padi sebesar 920.413 ton pada 2023, menjadikannya peringkat pertama di provinsi ini dan keempat terbesar secara nasional.

Sejalan dengan upaya ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan turut memperkuat ketahanan pangan di daerah ini dengan program strategis seperti Brigade Pangan dan Optimasi Lahan (Oplah). Dalam kunjungan kerja Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan, Kuntoro Hidangan Andri, pada 6 – 8 Januari 2025, Lampau kesiapan Brigade Pangan di Kecamatan Suak Tapeh dan Desa Kenten Jaya, Kecamatan Talang Kelapa, mendapatkan perhatian Tertentu.

Cek Artikel:  Megawati Soekarnoputri Bakal Hadiri Sidang Tahunan MPR Hari Ini

Di Kecamatan Suak Tapeh, Kuntoro meninjau langsung fasilitas Brigade Pangan yang berfungsi sebagai tulang punggung operasional program ketahanan pangan. Dengan luas panen mencapai 521,25 ribu hektare pada 2024, Banyuasin menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kuntoro memberikan arahan kepada petugas Brigade Pangan Demi Lanjut meningkatkan efisiensi alat dan mesin pertanian, pemanfaatan sumber daya lokal, dan kolaborasi dengan petani setempat. “Brigade Pangan adalah garda depan ketahanan pangan. Dengan kesiapan dan sinergi seperti ini, Banyuasin Tak hanya akan memperkuat Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan, tetapi juga mendukung Sasaran produksi padi nasional,” ujarnya.

Dalam  kunjungan ke Desa Kenten Jaya, yang menjadi salah satu Letak Oplah pada 2024, Kuntoro menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini dalam mendukung ketahanan pangan. Kuntoro memuji hasil positif Oplah di tahun-tahun sebelumnya yang berhasil meningkatkan produktivitas padi di daerah tersebut.

Cek Artikel:  KPU RI Sebut Terdapat 37 Kekasih Calon Tunggal di Pilkada 2024, Ini Daftar Namanya

Dalam dialog dengan masyarakat tani, Kuntoro menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi modern dan pengelolaan hasil panen yang lebih efektif. “Oplah memberikan Akibat Konkret bagi petani. Sinergi program pemerintah, Brigade Pangan, dan masyarakat harus Lanjut dijaga agar program ini berjalan secara berkesinambungan,” tambahnya.

Sinergi Demi Ketahanan Pangan Nasional

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi padi di Sumatera Selatan pada 2024 diperkirakan mencapai 2.842,56 ribu ton GKG, dengan produksi beras sebesar 1.632,35 ribu ton Demi konsumsi penduduk. Nomor ini memperlihatkan peningkatan dibandingkan pada 2023, yang menjadi bukti keberhasilan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat tani.

Cek Artikel:  Heri Hermansyah Terpilih Sebagai Rektor UI Periode 2024-20229

Dengan posisi strategis sebagai daerah penghasil padi terbesar, Banyuasin diharapkan dapat menjadi model nasional dalam pengelolaan ketahanan pangan. Program seperti Brigade Pangan dan Oplah memberikan fondasi kuat bagi daerah ini Demi mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia.

Kehadiran Kementan di Kabupaten Banyuasin Tak hanya memperlihatkan komitmen pemerintah dalam mendukung petani dan penguatan program ketahanan pangan, melainkan juga mendorong sinergi yang lebih erat antara seluruh pihak terkait Demi mencapai swasembada pangan nasional. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai