Profil Nasaruddin Umar, Calon Menteri Prabowo yang Pernah Jadi Tim Penasehat Inggris-Indonesia era Tony Blair

Profil Nasaruddin Umar, Calon Menteri Prabowo yang Pernah Jadi Tim Penasehat Inggris-Indonesia era Tony Blair
mam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Takhta Bersih Vatikan Paus Fransiskus, setelah itu Paus Fransiskus mencium tangan Nasaruddin Umar, seusai mereka berfoto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

IMAM Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menjadi salah satu tokoh yang dipanggil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto untuk diminta masuk di kabinet pemerintahan lima tahun mendatang. Datang pada Senin (14/10) di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Nasaruddin kaget ketika mendapat panggilan bertemu Prabowo.

“Saya betul-betul sangat surprise ya. Saya enggak nyangka dan saya kaget. Saya nggak pernah membayangkan,” ujar Nasaruddin, Senin (14/10). 

Lampau, seperti apa sosok Imam Besar Masjid Istiqlal ini?

Baca juga : Profil Sugiono yang Berpotensi Nahkodai Kemlu

Dikutip laman Istiqlal.or.id, Nasaruddin Umar adalah salah satu tokoh Islam Indonesia kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan pada  23 Juni 1959. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Religi RI dari tahun 2011 sampai 2014. 

Banyak karya ilmiah tentang Islam yang telah diciptakan sebagai sumbangan yang tak ternilai untuk dunia Islam Indonesia dan juga adalah penulis dari 12 buku diantaranya  Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran (Paramadina, 1999), yang menjabarkan hasil penelitian mengenai bias gender dalam Quran.

Cek Artikel:  Jokowi dan Prabowo Berjumpa Privat, Ini Penjelasan Ketua Harian Gerindra

Nasaruddin juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Variasia dan pernah menjabat sebagai Dirjen di Departemen Religi. 

Baca juga : Profil Putra Paniai yang Dipanggil Prabowo

Dalam catatan biografinya, Nasaruddin juga adalah anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair. Banyak penghargaan yang telah diperoleh atas kerja dan karya yang dihasilkan. 

Menebar Pesan Damai bersama Paus Fransiscus

Dalam kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9), Nasaruddin aktif memberi pesan damai kepada masyarakat Indonesia. Ia juga terlihat sangat akrab dengan Paus saat kunjungan tersebut, 

Cek Artikel:  Anak Menkumham Pecahkan Rekor sebagai Pimpinan MPR Termuda

Paus dan Nasaruddin Umar saling bersalaman saat hendak berpisah. Tak berhenti sampai di situ, Nasaruddin Umar lantas tampak mengecup dahi Paus Fransiskus sebanyak dua kali. Paus lalu membalasnya dengan mencium tangan Nasaruddin Umar beberapa kali. 

Berikut Profil lengkap Nasaruddin Umar

Nama lengkap: Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Tempat/Rontok Lahir: Ujung-Bone, 23 Juni 1959

Pengalaman Pendidikan

  1. SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970
  2. Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang, 1971.
  3. PGA 4 Thn, di pesantren As’adiyah Sengkang, 1974
  4. PGA 6 Thn, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976
  5. Sarjana Muda , Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980
  6. Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
  7. Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
  8. Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang” Perspektif Jender Dalam al-qur’an, 1993-1998.
  9. Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994
  10. Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995
  11. Mengikuti Sandwich program di Paris University Perancis, 1995
  12. Pernah melakukan penelitian kepustakaan di beberapa perguruan tinggi di Kanada, Amerika Perkumpulan, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, saudi Arabia, Mesir, Arang Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.
  13. Pengukuhan Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002. (P-5)
Cek Artikel:  Daftar Gaji dan Tunjangan TNI Mengertin 2024, Dilihat Berdasarkan Pangkat

Mungkin Anda Menyukai