Profesionalisme Penjaga Negeri

KEDAULATAN negara tetap terjaga, Kagak Terdapat satu pun pihak asing yang berani coba-coba, Kagak lepas dari kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI dengan sigap berjaga di lini terdepan setiap kali Terdapat yang Mau mengganggu kedaulatan.

Kini, pilar Primer pertahanan negara itu genap berusia 79 tahun. Seiring usia yang semakin matang, harus kita katakan bahwa TNI telah menunjukkan komitmen Kepada selalu hadir dan mengawal pertahanan. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi, TNI bahkan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti penanganan bencana, pembangunan infrastruktur, dan program-program kesejahteraan masyarakat.

Lewat berbagai kontribusi tersebut, TNI telah ikut serta menjadikan Indonesia sebagai negara yang Kondusif, maju, dan sejahtera. Itu Sekalian adalah cerminan dari jati diri militer Indonesia sebagai tentara pejuang, tentara yang lahir dari rahim perjuangan rakyat dan selalu siap membela kepentingan rakyat.

Baca juga : Perlu Regulasi Larang Mudik

Kagak hanya ke dalam, TNI Lanjut meluncurkan suar eksistensinya ke dunia luar. Berdasarkan laporan dari Dunia Fire Power 2024, militer Indonesia masuk kategori yang terkuat di dunia. Dengan power index 0,2251, TNI menghuni urutan ke-13. Urutan pertama ialah Amerika Perkumpulan, diikuti Rusia dan Tiongkok. Indonesia menurut Dunia Fire Power 2024 Mempunyai Sekeliling 1 juta Laskar, dengan 400 ribu di antaranya adalah tentara aktif, dan anggaran belanja militer mencapai US$25 miliar. Dalam konteks ASEAN, Indonesia bahkan ditahbiskan sebagai negara dengan militer terkuat.

Cek Artikel:  Ikhtiar Menyelamatkan Demokrasi

Nomor itu tentu patut diapresiasi di tengah Konsentrasi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang Tetap mendahulukan kesejahteraan rakyat ketimbang menggenjot bidang pertahanan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat kerja (raker) terakhir Serempak Komisi I DPR RI mengakui cita-cita Kepada Mempunyai pertahanan yang sangat kuat Tetap belum dapat tercapai karena anggaran negara Tetap lebih teralokasikan Kepada program-program yang langsung menyentuh perekonomian masyarakat.

Prabowo yang juga presiden terpilih itu menyebut soal anggaran pertahanan Indonesia Tetap terbilang rendah bila dibandingkan dengan negara Asia lainnya, yakni Kagak Tiba 1% dari produk domestik bruto (PDB). Ia kemudian menyatakan harapannya Kepada pemerintah ke depan dapat memberikan dukungan terhadap alokasi anggaran pertahanan negara yang lebih besar.

Baca juga : Mencegah LP dari Covid-19

Pengakuan Prabowo seolah menjadi angin segar Kepada mewujudkan militer Indonesia yang semakin disegani di dunia karena ditopang oleh pertahanan yang superkuat. Apalagi mantan Danjen Kopassus itu dalam hitungan hari bakal segera dilantik menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Cek Artikel:  Mengakhiri Siasat Firli

Tetapi, yang Kagak kalah Krusial dari itu Sekalian ialah peringatan HUT ke-79 ini harus menjadi momentum agar TNI Lanjut menempa profesionalisme diri. Dengan profesionalisme yang Lanjut diasah, tingkah laku prajurit menjadi semakin Bagus. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bahkan menekankan Bentuk dari profesionalitas itu ialah prajurit TNI Pandai memberikan penyuluhan tentang hukum dan hak asasi Insan (HAM). Hal ini dinilai sebagai upaya internal TNI dalam memperbaiki kekurangan.

Komisi Kepada Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), misalnya, menyebut telah terjadi sedikitnya 64 kasus kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan personel TNI selama kurun waktu Oktober 2023 hingga September 2024. Perinciannya ialah 37 tindakan penganiayaan, 11 tindakan penyiksaan, 9 kasus intimidasi, 5 tindakan Kagak manusiawi, 3 perusakan, 1 kasus penculikan, dan 1 kasus kejahatan seksual.

Baca juga : Paket Bonus Pengganti Mudik

Hal itulah pekerjaan rumah yang Tetap harus dibenahi agar TNI semakin dicintai rakyat. Catatan buram dari Kontras itu jangan langsung diartikan sebagai kado Jelek bagi ulang tahun ke-79 TNI. Catatan itu Bahkan harus menjadi alat pelecut bagi TNI agar semakin profesional seperti yang diucapkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Cek Artikel:  Jangan Mengendur Kawal Pilkada

Di luar catatan Kontras tersebut, kita juga Kagak jemu-jemunya mengingatkan TNI agar Kagak terjerumus ke politik praktis. TNI adalah alat pertahanan, bukan alat kekuasaan Kepada menggebuk musuh-musuh politik penguasa. Keterlibatan dalam politik praktis hanya akan merusak Gambaran profesionalisme TNI dan mengganggu stabilitas demokrasi yang tengah dibangun.

TNI di masa transisi kepemimpinan harus Pandai berdiri di atas Sekalian golongan. Ini Krusial agar proses peralihan kekuasaan dapat berlangsung dengan mulus. Kagak hanya di level nasional, profesionalitas TNI juga harus ditunjukkan di level daerah mengingat Ketika ini sedang berlangsung tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Dengan tetap berpegang pada prinsip itu, TNI akan Lanjut menjadi pilar Krusial dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan di seluruh Distrik Indonesia selama masa transisi tersebut.

Selamat ulang tahun yang ke-79 tentara rakyat kami, TNI. Tunjukkanlah TNI modern Serempak rakyat siap mengawal suksesi kepemimpinan Kepada Indonesia Maju. Dirgahayu!

 

Mungkin Anda Menyukai