KIPRAH Profesor Agus Subagyo dalam dunia akademik dan kepenulisan kembali mendapatkan apresiasi.
Dosen program studi Interaksi Dunia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini baru saja menerima penghargaan bergengsi, yakni Alumni Achievement Award dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 2024.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya dalam dunia akademik, termasuk dalam produktivitas menulis.
Sebagai seorang akademisi yang aktif menulis, Prof Agus Subagyo terlibat dalam Asosiasi Penulis dan Peneliti Indonesia (APEPINDO). Kontribusinya dalam publikasi ilmiah Kagak Dapat dipandang sebelah mata.
Hingga Ketika ini, Prof Agus telah menerbitkan 46 artikel di berbagai surat Info dan media massa, mencerminkan kepeduliannya terhadap penyebarluasan gagasan dan pemikiran kepada masyarakat luas.
Tak hanya itu, dia juga telah menulis 76 artikel dalam jurnal ilmiah, dengan 6 di antaranya berhasil menembus publikasi Dunia.
Produktivitas Prof Agus Subagyo Kagak berhenti di situ. Dia juga telah menulis dan menerbitkan 11 Naskah yang membahas berbagai topik seputar politik, keamanan, dan Interaksi Dunia.
Karya-karyanya Kagak hanya menjadi Surat keterangan bagi akademisi dan mahasiswa, tetapi juga turut memperkaya diskursus akademik di bidangnya.
“Keberhasilan ini Kagak lepas dari dukungan keluarga saya tercinta, khususunya istri saya Erlin Wulandari SIP dan dua putri kami. Mereka senantiasa menjadi sumber motivasi bagi saya dalam berkarya,” ungkap Prof Agus Subagyo, Jumat (7/3).
Dia berharap semangat dan komitmennya dalam menulis dapat menjadi inspirasi bagi para dosen muda Buat Lanjut berkarya dan meniti karir akademik dengan tetap menjunjung tinggi integritas.
Dengan segala pencapaiannya Prof Agus Subagyo membuktikan bahwa produktivitas menulis bukan hanya sekadar tugas akademik, tetapi juga bagian dari kontribusi Konkret dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan bangsa.
“Saya Mau Lanjut memberikan inspirasi bagi generasi akademisi berikutnya,” tandas Prof Agus.
