Hasil produksi lokal Bontang ini dikirim bersamaan dengan 22 ribu produk UMKM Indonesia, yang dilepas langsung Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza, serta Utusan Spesifik Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, Kamis, 20 Februari 2025.
Plt VP TJSL Pupuk Kaltim Anggono Wijaya mengungkapkan hal ini Figur komitmen perusahaan dalam mendorong pemberdayaan potensi sumber daya lokal, sekaligus mendukung pengembangan UMKM lokal agar naik kelas dan berorientasi ekspor.
Abon Jaya Berdikari merupakan salah satu Kenalan binaan Pupuk Kaltim yang telah melalui pembinaan dan pendampingan berkesinambungan, sehingga Pandai menciptakan produk dengan kualitas serta mutu yang terjamin.
“Usaha yang berfokus pada produksi abon olahan hasil laut ini juga bagian dari Koperasi Bina Sukses Bontang (BSB), yang beranggotakan UMKM binaan Pupuk Kaltim, dan sengaja dibentuk Demi menaungi pelaku usaha agar berorientasi ekspor,” tutur Anggono dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 24 Februari 2025.
Melalui Koperasi BSB, Pupuk Kaltim secara bertahap melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas pembinaan pelaku usaha dengan berbagai pendampingan intensif. Hal ini Menonton UMKM yang tergabung dalam koperasi telah dinyatakan layak, berdasarkan hasil kurasi produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Genjot UMKM punya daya saing di pasar Mendunia
Menurut Anggono, keberhasilan Abon Jaya Berdikari adalah bagian dari strategi jangka panjang Pupuk Kaltim mendorong UMKM lokal Mempunyai daya saing di pasar Mendunia. Pengembangan kapasitas pelaku usaha mulai dari penguatan manajerial dan kapasitas produksi, pengemasan produk yang sesuai standar, hingga pengurusan Berkas ekspor.
Seluruhnya dilakukan secara bertahap dan terarah, sehingga abon tuna yang diolah dengan cita rasa khas Indonesia ini berhasil menarik perhatian buyer Filipina.
“Pupuk Kaltim Bukan hanya Mau UMKM bertahan di pasar lokal, tetapi juga Pandai Bertanding di level nasional dan Global. Ekspor Abon Jaya Berdikari menjadi bukti Konkret, bahwa dengan pendampingan yang Akurat, UMKM lokal Pandai naik kelas dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” tutur dia.
Ekspor perdana Abon Jaya Berdikari juga berdasarkan hasil penjajakan pasar ekspor yang rutin difasilitasi Pupuk Kaltim bagi UMKM binaan. Salah satunya Bootcamp and Business Matching yang digelar Kemenkop UKM pada September 2024, yang mempertemukan puluhan pelaku UMKM dengan buyer potensial seperti Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, Afrika Selatan dan Filipina. Pada kesempatan itu, Abon Jaya Berdikari dan tiga usaha binaan Pupuk Kaltim lainnya, berkesempatan melakukan penjajakan Serempak seluruh buyer.
“Dan akhirnya Abon Jaya Berdikari Pandai menarik minat buyer Filipina melalui ekspor perdana ini. Sasaran kami, tahun depan harus Terdapat Kembali UMKM binaan Pupuk Kaltim yang Pandai ekspor produknya,” tambah Anggono.
(Ilustrasi pelaku UMKM. Foto: dok Kemenparekraf)
Picu UMKM lain perluas Kesempatan ekspor
Direktur Primer Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyampaikan kebanggaan dan apresiasi atas ekspor perdana Abon Jaya Berdikari, sebagai salah satu Kenalan binaan perusahaan yang Pandai membuka Kesempatan di pasar Mendunia. Keberhasilan ini diharap Pandai menjadi pemacu semangat bagi UMKM lokal Bontang lainnya, agar Pandai mengikuti keberhasilan serupa Demi memperluas Kesempatan di pasar ekspor.
“Ekspor Abon Jaya Berdikari kami harap menjadi inspirasi bagi UMKM binaan Pupuk Kaltim lainnya, agar semakin banyak produk lokal yang Pandai menembus pasar ekspor,” ucap Soesilo.
Pupuk Kaltim pun berkomitmen Demi Lalu mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai program pelatihan, pendampingan serta fasilitasi dalam perluasan pasar. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan.
“Ini menjadi momentum bagi Pupuk Kaltim Demi Lalu mendukung pengembangan UMKM lokal yang lebih berdaya saing, dengan memaksimalkan pendampingan hingga penjajakan Kesempatan Demi memperluas pemasaran produk binaan,” ucap Soesilo.
Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza menyampaikan ekspor UMKM ini merupakan hasil aktualisasi program Capacity Building pada 2024, melalui platform KAMPUS UKM dengan pendekatan ekosistem dan rantai pasok Mendunia.
Terdiri produk makanan, fesyen, hingga kerajinan yang turut mendapat dukungan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). “Dari seluruh ekspor produk UMKM kali ini, total nilai transaksi mencapai Rp961 juta atau mendekati Rp1 Miliar,” ucap Helvi.