
PAMERAN Hasil Riset, Penemuan dan Pengabdian kepada Masyarkat (Prima) ITB kali ini ditampilkan dalam bentuk poster dan produk. Pameran berupa hasil-hasil Riset, Penemuan dan Pengabdian dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST), Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM).
Sebanyak 12 fakultas/sekolah dan Ditmawa, tapil di setiap gerai, virtual gallery poster dan dapat diakses di website prima.itb.ac.id.
Asisten DPITM Grandprix Thomryes Marth Kadja, Senin (16/12) menyatakan, Terdapat dua hal yang diungkapkan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Prof Stella Chistie. Yakni tentang bagaimana membangun sistem yang mendukung budaya ilmiah unggul di Indonesia, dalam sistem Bonus, yakni Bonus finansial dan non finansial.
“Keduanya harus dikaloborasikan supaya mendukung base stland dari ITB khususnya dan secara Lumrah di Indonesia. Bagaimana ilmu pengetahuan di Indonesia maju pesat,” tuturnya.
Asisten Direktur Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat DRPM ITB Denny Willy Junaidy mengatakan, selain pameran hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan sepanjang 2024, PRIMA ITB juga mendorong program-program Buat memantapkan posisi dan kontribusi, Bagus di ranah ilmiah maupun peran di tengah masyarakat.
Program tersebut berupa Penelitian, Penemuan dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam kerangka upaya pencapaian tujuan tersebut, penelitian ilmiah merupakan komponen yang sentral dan Krusial.
Budaya penelitian (research culture) harus menjadi bagian yang vital dalam kehidupan masyarakat akademik ITB. Penumbuhkembangan serta penguatan budaya penelitian merupakan inisiatif yang perlu diupayakan secara berkesinambungan Buat mewujudkan Budaya Ilmiah Unggul ITB.
Salah satu Tanda Krusial dari budaya ilmiah unggul adalah upaya diseminasi pengetahuan secara meluas.
“Diseminasi pengetahuan secara meluas ini dapat mewujudkan beberapa tujuan sekaligus seperti, meningkatkan public understanding in science, technology, engineering, mathematics and arts. Masyarakat luas dapat mengenal berbagai karya ilmiah yang dihasilkan oleh para peneliti ITB dan memperluas Kesempatan kerja sama antara ITB dan berbagai elemen di masyarakat dalam kerangka upaya peningkatan pemanfaatan karya-karya ilmiah ITB, serta mendekatkan antara knowledge supply dan society’s need,” Jernih Denny.
Denny menambahkan, dari aspek Penemuan, capaian ITB telah menghasilkan banyak program riset Penemuan dan karya yang sudah bermanfaat Buat masyarakat dan industri. Penemuan tersebut dikomersialisasikan melalui
pembentukan perusahaan rintisan (startup Business), joint operation, joint venture dan lisensi kekayaan intelektual kepada industri.
“ITB pada 2024 telah melaksanakan program ITB i-Teams Berbarengan Centre
for Mendunia Equality dan University of Cambridge. ITB i-Teams merupakan
bagian program ASEAN i-Teams pertama di Indonesia yang diselenggarakan selama 8 minggu dan ditujukan bagi mahasiswa dengan kegiatan Istimewa, di antaranya melakukan riset pasar Buat produk-produk yang dikembangkan oleh inventor atau peneliti dari Institut Teknologi Bandung
atau University of Cambridge,” tandasnya.

