Liputanindo.id – Pemerintah sementara Bangladesh mengatakan sedang melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan serangan terhadap kaum minoritas di negara itu. Pemerintah menyebut serangan minoritas itu sangat memprihatinkan.
Umat Hindu menjadi agama minoritas terbesar di Bangladesh yang sebagian besar berpenduduk Muslim, yang kebanyakan merupakan pendukung partai Sheikh Hasina, Aliansi Awami.
“Serangan terhadap minoritas agama di beberapa tempat telah dicatat dengan sangat memprihatinkan,” kata pemimpin kabinet sementara Muhammad Yusuf, dikutip Al Jazeera, Senin (12/8/2024).
Kabinet juga mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan badan perwakilan dan kelompok terkait untuk menemukan cara menyelesaikan serangan keji tersebut.
Sejak Hasina mengundurkan diri secara tiba-tiba dan kabur ke India, banyak laporan yang terjadi terkait serangan terhadap keluarga, kuil, dan bisnis milik umat Hindu.
Ribuan orang berpartisipasi dalam protes pada hari Minggu yang menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap komunitas Hindu. Para pengunjuk rasa menolak penghancuran rumah, perambahan tanah kuil, pembakaran, penjarahan, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya.
“Kami terkejut dengan serangan terhadap umat Hindu, penyiksaan, dan vandalisme kuil. Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keselamatan kami. Kami adalah warga negara ini dan berhak untuk hidup dengan aman,” kata seorang umat Hindu di kota Bogra.
Pernyataan dari pemerintah sementara, yang juga dikenal sebagai dewan penasihat, mencantumkan sejumlah prioritas yang mendesak.
Pemerintah, yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, memerintahkan dukungan bagi keluarga pengunjuk rasa yang tewas dalam demonstrasi berminggu-minggu yang berpuncak pada kepergian Hasina.
Pemerintah mengarahkan dana publik untuk membayar mereka yang terluka dalam kerusuhan, yang dimulai pada bulan Juli dan menewaskan lebih dari 300 orang.
Dewan tersebut, yang bertugas mengarahkan reformasi demokrasi di negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang itu, juga mengatakan akan membuka kembali sistem metro di ibu kota, Dhaka, pada akhir minggu ini dan segera menunjuk gubernur bank sentral baru, menggantikan loyalis Hasina yang dipaksa mengundurkan diri.