KOMANDAN Laskar Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Achiruddin meminta masyarakat tidak agresif dan terkesan membahayakan saat bertemu Presiden Joko Widodo.
Hal ini menanggapi viralnya seorang warga yang mengaku dipukul oleh Paspampres usai mendekati Presiden Joko Widodo untuk berswafoto (selfie) di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9)..
Dia juga membantah tudingan bahwa pemukulan tersebut dilakukan oleh Paspampres.
Baca juga : Revisi UU Wantimpres Batal Mengenakan Nomenklatur Dewan Pertimbangan Akbar
“Kami berharap, masyarakat juga memaham SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden, sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan obyek VVIP,” kata Achiruddin kepada wartawan, Selasa (10/9).
“Yang pasti tidak ada pemukulan yang dilakukan okeh Paspampres. Banyak pengamanan dari pihak wilayah saat itu,” kata Achiruddin.
Kalau ingin berfoto, ia meminta masyarakat lebih tertib dan antre karena banyak peminatnya.
“Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif. Bapak presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Tetapi harus antre, karena banyak peminatnya,” kata Achiruddin. (P-5)