Prevelensi Perokok Aktif Usia Sekolah di Kota Yogyakarta 7,8 Persen

Prevelensi Perokok Aktif Usia Sekolah di Kota Yogyakarta 7,8 Persen
Ilustrasi Pelarangan merokok(Dok: Freepik)

DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta mengimbau kepada pihak sekolah Buat memberikan edukasi tentang bahaya merokok serta menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Catatan Dinkes Yogyakarta, prevalensi siswa yang merokok di Kota Yogyakarta Lagi tinggi. Tahun 2025 pemerintah akan intensif memberikan sosialisasi bahaya rokok khususnya pada kalangan pelajar.

“Berdasarkan data sampling tahun 2024, sebanyak 249 anak dari 3.149 anak atau 7,8% anak usia sekolah yakni 10-18 tahun menjadi perokok aktif,” kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Arumi Wulansari.

Ia mengingatkan, rokok Tak hanya berdampak Tak baik pada kesehatan, tetapi juga mengganggu konsentrasi dan prestasi akademik siswa. Oleh Alasan itu, sekolah diimbau Tak hanya melarang siswa merokok, tetapi juga memberikan Teladan Konkret dengan memastikan lingkungan sekolah Betul-Betul bebas rokok, termasuk bagi guru dan staf.

Cek Artikel:  Harga Kebutuhan Pokok di Kota Bandung Melonjak

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pun Lanjut melakukan sosialisasi, edukasi, dan pemberian poster KTR (Kawasan tanpa rokok) di lingkungan sekolah guna mengurangi intensitas pelajar merokok di area sekolah. Program sosialisasi dan kampanye bahaya merokok di sekolah akan Lanjut dilakukan. Ia mengingatkan merokok dapat menimbulkan penyakit berbahaya, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), jantung, hingga kanker paru.

“Kami berharap upaya Buat mencegah siswa merokok Tak hanya dilakukan dari pemerintah saja melainkan guru, orangtua, dan lingkungan Sekeliling agar dapat menurunkan Nomor perokok pemula,” ucapnya.

Di Begitu bersamaan, upaya tersebut juga dapat menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan produktif. Di sekolah, lanjut dia, kegiatan jual beli rokok Tak diperbolehkan. Pihaknya juga telah menyediakan program konseling Upaya Berhenti Merokok (UMB) yang Terdapat di 18 puskesmas di Kota Yogyakarta.

Cek Artikel:  Cemburu Buta ke Istri, Bapak Viral di Cianjur Gebuk Tiga Anak Balitanya hingga Luka Parah

Kepala Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta Eny Purdianty berharap siswa yang merokok diwajibkan Buat berkunjung ke UBM Puskesmas. “Siswa dapat berkonsultasi secara personal dan didampingi staf kami. Dengan Asa, para siswa dapat mengurangi konsumsi rokok hingga berhenti.”(M-2)

Mungkin Anda Menyukai