Presiden Palestina Kutuk Pembuhuhan Ismail Haniyeh, Mahmoud Abbas: Tindakan Pengecut!

Liputanindo.id – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh. Abbas menyebut tindakan Israel pengecut.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kantornya, Abbas mengutuk keras pembunuhan pimpinan Hamas tersebut. Dia juga medesak rakyat Palestina untuk bersatu dan berdiri teguh melawan pendudukan Israel.

“Presiden Mahmoud Abbas dari negara Palestina mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menganggapnya sebagai tindakan pengecut dan eskalasi serius,” demikian laporan pernyataaan tersebut, dikutip WAFA, Rabu (31/7/2024).

“Dia mendeask rakyat kita dan pasukan mereka untuk bersatu, tetap sabar, dan berdiri teguh melawan pendudukan Israel,” tambahnya.

Di sisi lain, penasihat presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pembunuhan terhadap Haniyeh merupakan kejahatan baru yang dilakukan Israel. Dia pun akan bersatu dengan Hamas untuk mengalahkan Israel.

Cek Artikel:  Al-Azhar Kecam Menlu Jerman Dukung Israel Bunuh Anggota Gaza

“Pembunuhan Ismail Haniyeh adalah kejahatan baru Israel. Kami mendukung Hamas dan sekarang kami harus bersatu,” ujarnya kepada Al Arabiya.

Dalam pernyataan terpisah, Hamas mengonfirmasi kematian Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan Israel pada Rabu (31/7) dini hari di kediamannya di Teheran, Iran. Haniyeh tewas bersama seorang pengawalnya setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Garda Revolusi paramiliter Iran (IRGC) juga mengonfirmasi kematian pemimpin Hamas di Teheran, tempat ia menghadiri pelantikan presiden baru negara itu.

“Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan sebagai akibat dari insiden ini, ia dan salah seorang pengawalnya menjadi martir,” kata sebuah pernyataan oleh situs web berita Sepah milik Korps Garda Revolusi Islam.

Cek Artikel:  Hingga Kini, Korban Genosida Israel di Gaza 40.435 Orang

IRGC menegaskan kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan.

Mungkin Anda Menyukai