Presiden Macron: Saya Tak Mengerti Kedatangan Durov di Prancis

Liputanindo.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku tidak tahu kedatangan CEO Telegram Pavel Durov ke negara itu. Macron juga menekankan tidak memiliki jadwal untuk bertemu Durov di Prancis.

“Saya sama sekali tidak mengetahui kedatangan Uzurn Durov di Prancis, dan itu cukup normal karena saya tidak mengetahui kedatangan dan kepergian warga negara di seluruh dunia, baik yang memiliki kewarganegaraan Prancis atau tidak,” katanya dalam konferensi pers di Serbia, dikutip Reuters, Jumat (30/8/2024).

Pavel Durov ditangkap di bandara dekat Paris setelah jet tempurnya mendarat pada Sabtu (24/8). Dia menjalani penyelidikan selama empat hari atas dugaan transaksi terlarang, gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, serta penipuan.

Cek Artikel:  Diduga Kesal Ditanyai Soal Paetongtarn Shinawatra, Politisi Senior Thailand Pukul Kepala Informasiwan

Pada hari Rabu, seorang hakim Prancis menempatkan Durov, yang memiliki kewarganegaraan Prancis dan UEA, di bawah penyelidikan formal atas dugaan keterlibatan tersebut. Tetapi dia dibebaskan dengan jaminan setelah membayar 5 juta euro (Rp85 miliar).

Kewarganegaraan Prancis yang dimiliki oleh Durov sendiri diberikan secara langsung oleh Macron pada tahun 2021. Pemberian ini tergolong jarang dilakukan untuk individu-individu terkemuka.

“Ini bagian dari strategi untuk memberikan kewarganegaraan Prancis kepada perempuan dan laki-laki, baik seniman, atlet, maupun pengusaha, yang berupaya mempelajari bahasa Prancis dan mengembangkan kekayaan, inovasi,” ujar Macron saat itu.

Mungkin Anda Menyukai