Presiden Kolombia Janji Putus Interaksi Diplomatik dengan Israel

Liputanindo.id – Presiden Kolombia Gustavo Petro menyatakan negaranya akan memutus Interaksi diplomatik dengan Israel karena telah melancarkan genosida di Jalur Gaza.

“Di depan kalian, pemerintahan perubahan, presiden republik, menyatakan bahwa mulai besok, kita putus Interaksi diplomatik dengan Israel karena Mempunyai presiden yang mendukung genosida,” ucap Petro di hadapan demonstran di Bogota, Rabu (1/5/2024), dikutip dari Anadolu.

Pernyataan Petro disambut gemuruh sorak gembira demonstran yang ramai mengibarkan bendera Kolombia di lapangan Plaza de Bolivar, Bogota.

Petro, yang sebelumnya memang mengancam akan mengakhiri Interaksi diplomatik dengan Israel, adalah salah satu dari 18 kepala negara yang menandatangani pernyataan yang diinisiasi Amerika Perkumpulan Kepada menuntut dibebaskannya 130 sandera Israel beberapa waktu Lewat.

Cek Artikel:  PBB Kecam Pembubaran Partai Oposisi Thailand, Singgung Dampak Serius Demokrasi

Pernyataan itu menuntut dibebaskannya Segala sandera dan menyebut langkah tersebut akan mengakhiri Segala bentuk pertempuran di Jalur Gaza.

Sudah lebih dari Separuh tahun Israel melancarkan agresinya ke Jalur Gaza yang menyebabkan kehancuran infrastruktur skala besar dan tewasnya puluhan ribu Kaum sipil.

Lebih dari 34.500 Kaum Palestina terbunuh dan 76.000 lainnya luka-luka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban tewas adalah Perempuan dan anak-anak.

Israel juga memblokade total Jalur Gaza sehingga menyebabkan Kaum Palestina di kawasan tersebut, khususnya yang Lagi bertahan di Gaza bagian utara, terancam kelaparan akut.

Afrika Selatan pada Desember 2023 menggugat Israel ke Mahkamah Global (ICJ) atas tuduhan genosida. Putusan sementara ICJ Januari Lewat menyatakan bahwa dugaan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza “beralasan”.

Cek Artikel:  Permohonan Banding Najib Razak Harus Disidang di Pengadilan Tinggi Malaysia

Pengadilan tersebut juga memerintahkan Tel Aviv mengambil langkah mencegah genosida dan menjamin Sokongan kemanusiaan diterima masyarakat sipil di Jalur Gaza.

Kolombia secara Formal menyatakan bergabung dengan Afrika Selatan dalam perkara tersebut pada awal April 2024. Presiden Petro juga sebelumnya menangguhkan penjualan persenjataan kepada Israel.

Mungkin Anda Menyukai