Presiden Jokowi Saksikan Kesepakatan Kerja Sama PLN dengan 9 Perusahaan di ICBF China 2023

Liputanindo.id BEIJING – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan kesepakatan PT PLN (Persero) dengan dua perusahaan besar Kekuatan Rapi asal China dalam kerja sama pengembangan EBT di Indonesia pada Indonesia-China Business Lembaga (ICBF) di Beijing, China, pada Selasa (16/10/2023)

Selain dua MoU yang disaksikan Presiden Jokowi, PLN juga meneken tujuh MoU lainnya antara lain dengan The Export-Import Bank of China, Sinosure, Bank of China, Industrial and Commercial Bank of China, State Development & Investment Corp. Ltd, Huawei Tech Investment, dan China Energy International Group dengan total nilai valuasi kerja sama (termasuk pendanaan) sebesar lebih dari 54 miliar USD.

Baca Juga:
China-AS Bahas Situasi Semenanjung Korea Pasca Uji Rudal Korut

Presiden Jokowi menyampaikan kunjungannya ke Beijing (15-18 Oktober) Demi memperkuat Interaksi bilateral antara Indonesia dengan China. Tiga isu prioritas yang diusung dalam pertemuan ini terkait ekspor, investasi dan ketahanan pangan.

“Sejumlah isu prioritas yang akan kita bahas dengan China antara lain peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan,” ungkap Presiden dalam keterangan yang diterima Rabu (17/10/2023).

Cek Artikel:  Safiri Investasi Perusahaan Nasional di Afrika Sentuh US2,09 Miliar

PLN mengambil peran Krusial dalam peningkatan investasi antara China dan Indonesia dalam sektor Kekuatan Demi mendukung komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transisi Kekuatan di Indonesia. PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan State Grid Corporation of China (SGCC) dan Trina Solar China dalam pengembangan smart grid sebagai backbone kelistrikan Kekuatan Rapi di Indonesia.

Direktur Esensial PLN, Darmawan Prasodjo, yang juga mendampingi Presiden Jokowi di Lembaga China-Indonesia Business Lembaga 2023 di Beijing, mengatakan PLN merasa terhormat dengan kolaborasi Serempak perusahaan-perusahaan Kekuatan kelas dunia yang Terdapat di China. Dengan adanya Lembaga ini, dirinya Menonton partnership antarpihak akan semakin kuat.

Darmawan mengatakan, kerja sama dengan SGCC merupakan Bentuk kolaborasi Serempak Demi dapat bergerak maju dalam transisi Kekuatan.

“PLN berharap melalui kerja sama ini, SGCC dan PLN dapat saling memperkuat satu sama lain. Serempak-sama, kita akan membangun jalur transmisi supergrid ramah lingkungan, smart grid, dan memperluas kemitraan ke depan,” ujar Darmawan.

Nantinya, kerja sama antara PLN dan SGCC juga mencakup studi Serempak dalam pemanfaatan Kekuatan terbarukan, penyimpanan tenaga listrik, integrasi jaringan listrik hingga manajemen jaringan cerdas Demi meningkatkan sistem tenaga listrik yang andal, berkualitas dan ekonomis.

Cek Artikel:  Menkop UKM Ungkap Tik Tok Tetap Eksis Indikasi Langgar Permendag 31

Pabrik Sel Surya Terbesar

Bukan hanya dengan SGCC, kerja sama PLN juga dilakukan dengan investor asal China lainnya, Yakni Trina Solar. PLN melalui PLN Indonesia Power Renewables melakukan joint venture dengan Trina Solar, Sinar Mas, dan Agra Surya Kekuatan Demi pembangunan pabrik sel dan panel surya terbesar se-Indonesia di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

“Trina Solar ini perusahaan terkemuka dengan teknologi masa depan. Serempak-sama, kami telah meluncurkan joint venture manufaktur Solar PV. Kami akan memperluas kapasitas dan produksi Demi memasok pasar Solar PV skala besar di Indonesia,” ujarnya.

Darmawan melanjutkan, pembangunan manufaktur Solar PV di Kendal menunjukkan semangat kolaborasi yang Lanjut diusung PLN. Hal ini semata-mata Demi memaksimalkan potensi Kekuatan surya di Indonesia yang sangat besar, mencapai 207 Gigawatt (GW).

Kolaborasi seperti ini diharapkan Pandai mengakselerasi skenario transisi Kekuatan pemerintah Indonesia yang ambisius, dengan Sasaran 75 persen penambahan kapasitas Kekuatan berasal dari Kekuatan terbarukan dan 25 persen sisanya dari gas alam pada tahun 2040.

Cek Artikel:  Keganasan Alam Jadi Tantangan Indonesia Mencapai SDGs 2030

Kesepakatan ini merupakan komitmen PLN guna mendukung pemerintah yang gencar mengundang investasi ke Tanah Air di bidang Kekuatan baru terbarukan.

“Lembaga seperti ini menunjukkan perubahan besar. Dari kita yang sebelumnya terfragmentasi, menjadi satu kesatuan. Ini sekaligus memberi kita keyakinan, apapun tantangannya, kita akan Lanjut bergerak maju demi masa depan yang lebih Berkualitas,” pungkas Darmawan.

Adapun Lembaga China-Indonesia Business Lembaga yang merupakan bagian dari The Third Belt and Road Lembaga for International Cooperation (BRF) yang diinisiasi oleh Chamber of Commerce Committee Tiongkok.

BRF bertujuan menjalin kolaborasi dunia Dunia yang meliputi konsultasi ekstensif, kontribusi Serempak yang menguntungkan, menjalin kerja sama terbuka, hijau, Rapi, dan berstandar tinggi Demi meningkatkan kehidupan masyarakat dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.(HAP)

 

Baca Juga:
Jokowi Resmikan Sistem IPAL Domestik Terpusat Losari di Makassar

 

Mungkin Anda Menyukai