Liputanindo.id BEIJING – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para pengusaha China Kagak perlu khawatir mengenai kondisi Indonesia Ketika Pemilu 2024.
“Jadi juga jangan Tamat Eksis yang khawatir mengenai Pemilu 2024 yang akan datang, karena Indonesia sudah berpengalaman melakukan pemilihan Lumrah secara langsung selama lima kali! ‘So you dont need to worry, you just need to hurry‘,” kata Presiden Jokowi dalam Indonesia-China Business Perhimpunan, di Beijing, China, Senin (17/10/2023).
Baca Juga:
Menang Kalah dalam Kontestasi Demokrasi Lumrah, Aktivis: Tak Perlu Provokasi dan Sebar Hoaks
Hadir dalam Perhimpunan tersebut Sekeliling 200 orang pengusaha China, dan 100 orang pengusaha asal Indonesia.
“Jadi apalagi yang bapak ibu tunggu? Indonesia adalah tempat Buat berinvestasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5 persen, neraca dagang Indonesia juga surplus 41 bulan berturut-turut, PMI (Purchasing Managers Index) di level Pengembangan selama 25 bulan berturut-turut, bonus demografi mencapai puncak di 2030-an,” kata Presiden Jokowi pula.
Kagak ketinggalan, Presiden Jokowi juga mempromosikan Insentif-Insentif yang sudah disiapkan.
“Dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Ini adalah Kesempatan investasi, yang Kagak hanya menguntungkan Indonesia tapi juga RRT,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, kerja sama Indonesia dan China juga harus sama-sama menguntungkan.
“Karena bagi Indonesia, kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama ‘cuan qian’ (menghasilkan keuntungan), kalau Kagak Eksis ‘cuan’, bapak ibu juga Kagak akan datang ke Indonesia. Sekali Tengah harus sama-sama ‘cuan qian’,” ujar Presiden Jokowi dikutip Antara.
Dalam acara tersebut dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh 31 perusahaan Indonesia dan China, antara lain di bidang baterai dan kelistrikan.
Setelah acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad-interim yang juga Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan di antara perusahaan-perusahaan penandatangan MoU Eksis juga BUMN asal Indonesia.
“Total Eksis 31 perusahaan, dari BUMN kurang lebih Eksis 9 tadi, Eksis IBC, Indonesia Battery Coorporation itu membangun kerja sama CATL industri baterai listrik. Tadi juga saya lihat Eksis PLN bekerja sama dengan PLN China itu bagaimana perbaikan grit,” kata Erick Thohir.
Erick Thohir menyebut sistem listrik termasuk saluran listrik, karena pada masa depan, sumber listrik harus hijau.
“Tadi kita lihat juga Eksis kemungkinan kerja sama bagaimana kita bangun hidropower Buat PLN. Hal-hal ini yang saya rasa ini sangat optimis dan ini sangat positif saya rasa dan ini menjadi bagian bahwa kita memang harus Maju dorong pengembangan industrialisasi di Indonesia,” kata Erick. (HAP)
Baca Juga:
Bawaslu Identifikasi 19 Masalah Pemungutan dan Penghitungan Bunyi di Pemilu 2024