Presiden apresiasi Vatikan terus serukan perdamaian di Palestina

Presiden apresiasi Vatikan terus serukan perdamaian di Palestina
Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini.(MI/Fetry Wuryasti)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi sikap Vatikan yang terus menyuarakan dan menyerukan perdamaian di Palestina dan mendukung solusi dua negara, yakni Israel dan Palestina.

“Seperti yang kita ketahui bersama, konflik dan perang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Palestina yang telah menelan lebih dari 40.000 korban jiwa,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pertemuan dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus bersama Korps Diplomatik dan wakil masyarakat di Istana Negara, Jakarta, hari ini.

Presiden mengatakan bahwa Indonesia dan Vatikan berkomitmen untuk sama-sama menyebarkan semangat perdamaian dan toleransi di tengah dunia yang makin bergejolak, termasuk konflik di Timur Tengah.

Cek Artikel:  Dalih Sebenarnya Iran belum Membalas Israel

Baca juga : Indonesia jadi Tujuan Penerbangan Terpanjang Paus Fransiskus, Jokowi: Terima Kasih Bapa Bersih

“Karena perang tidak akan menguntungkan siapa pun, perang hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil,” ucap Presiden Jokowi.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Paus Fransiskus selaku pemimpin umat Katolik dunia melakukan perjalanan apostolik ke Asia Pasifik pada bulan September 2024. Eksis empat negara yang bakal dikunjungi meliputi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Baca juga : Jokowi Sebut Kunjungan Paus Fransiskus Beri Pesan Merayakan Perbedaan

Cek Artikel:  WHO Tegaskan Mpox Pandai Dikendalikan

Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi pada tanggal 3 hingga 6 September 2024.

Perjalanan ke kawasan Asia Pasifik selama 11 hari atau tepatnya pada tanggal 3-13 September 2024 akan menjadi lawatan terlama Bapa Bersih berusia 87 tahun itu sejak 11 tahun memimpin umat Katolik.

Terpilihnya Indonesia sebagai negara pertama yang yang dikunjungi Paus Fansiskus lantaran di negeri dengan berpenduduk 279 juta jiwa dan mayoritas beragama Islam ini, populasi pemeluk Kristen sekitar 20,5 juta orang dengan 8,5 juta di antaranya adalah umat Katolik.(Ant/P-2)

Mungkin Anda Menyukai