Prediksi tren “healing” tahun 2023, nonton konser salah satunya

Jakarta (ANTARA) – Metode Demi menyegarkan pikiran yang penat lewat aktivitas menyenangkan seperti menonton konser dan berlibur, yang belakangan disebut “healing“, agak berubah ketika pandemi datang.

Segala dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti konser virtual dan wisata virtual. Setelah Restriksi melonggar, orang-orang mulai berani bepergian meski tak jauh-jauh. “Hidden gem” pun ditemukan oleh mereka yang mencari tempat Asik di dekat rumah.

Begitu perbatasan dibuka, sejumlah orang memilih Demi langsung menjejakkan kaki ke luar negeri, sisanya Lagi mengeksplorasi Bumi Pertiwi yang keindahannya semakin terkuak kala pandemi.

Seperti apa tren tahun 2023?

Tahun Lampau, konser-konser yang tadinya dilakukan secara virtual mulai digelar secara langsung. Audio menggelegar dan pemandangan sang idola langsung di depan mata Bisa kembali dinikmati.

Pada 2023, diperkirakan konser Lagi akan Lanjut digandrungi, apalagi sederet daftar tur Selebriti yang mampir ke Indonesia Lanjut diumumkan, Bagus itu musisi lokal maupun Dunia.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa pada Desember Lampau mengatakan animo konsumen Demi menonton konser sangat tinggi bila dilihat dari pemesanan di platformnya.

Cek Artikel:  Ngabuburit Asyik, di Waduk Toba

“Kalau tahun depan (2023) kita lihat Eksis beberapa (acara) cukup besar, kita coba dan Serius akan lebih besar dari 2022 terutama Demi event-event dan konser-konser ini,” kata Gaery.

Salah satu yang dinanti tentunya adalah konser dari para Selebriti K-pop yang beberapa tahun belakangan sangat digilai di Tanah Air.

Menurut Gaery, bukan Hanya acara musik yang melibatkan Selebriti Dunia, festival yang diramaikan oleh musisi Indonesia juga kembali naik daun di tengah situasi yang mulai kembali kondusif.

Soal tren wisata, Senior Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza, kepada ANTARA melalui surel mengatakan pergerakan perjalanan masyarakat pasca-pandemi akan kembali meluas seiring kebijakan perjalanan yang semakin Elastis.

Frugal travel, business travel atau workcation, glamping dan wisata hidden gems akan menjadi tren yang berkembang dan berpotensi meningkatkan industri pariwisata di tahun 2023,” kata Busyra.

Frugal Travel
Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, kami Memperhatikan sebagian besar pengguna mengalokasikan biaya Demi melancong per satu kali perjalanan di kisaran Rp1-3 juta dan Rp3-5 juta.

Cek Artikel:  Tribe Bali Kuta Beach Berbagi Keceriaan dengan Panti Asuhan Eben Haezer Melalui Upacara Penyalaan Pohon Natal

Berdasarkan riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan Daerah Terkenal Indonesia, median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp250.000-500.000.

Intervensi ini menunjukkan banyak layanan akomodasi yang menawarkan kisaran harga sewa tersebut dikarenakan minat masyarakat yang mencari akomodasi terjangkau. Hal ini mengingat harga akomodasi dan transportasi merupakan perhatian Esensial yang mereka cari ketika menyusun rencana perjalanan.

“Kami juga Memperhatikan Eksis kecenderungan pelancong menyusun perencanaan dan melakukan perjalanan singkat, Tetapi dengan frekuensi yang banyak,” Jernih dia.

Biasanya pola traveling ini berupa short trip ke luar kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya atau melakukan staycation menghabiskan waktu Berbarengan keluarga, Kekasih serta Kolega-Kolega.

Workcation/ Business Leisure
Situasi pasca-pandemi COVID-19 menciptakan pola kerja yang lebih Elastis, dimana orang-orang tak Tengah harus bekerja dari kantor.

Hal ini juga berdampak pada munculnya tren workcation yang memungkinkan seseorang bekerja atau menjalani aktivitas bisnisnya sembari liburan.

Cek Artikel:  Toko Naskah banyak tutup, belum tentu karena minat baca menurun

Terlebih situasi ini juga telah didukung pemerintah yang mulai mengeluarkan kebijakan visa digital nomad yang memungkinkan para pekerja jarak jauh (remote worker) datang ke Indonesia Demi bekerja Sembari liburan. 


Glamping & Hidden Gems
Selain itu, tren wellness tourism yang menawarkan konsep wisata dengan tujuan Demi menjaga dan memelihara kesehatan mental dan jasmani diperkirakan akan Lanjut berlangsung hingga tahun 2023 nanti.

Masyarakat di perkotaan akan semakin tertarik bepergian menuju destinasi alam dan glamping di layanan akomodasi yang juga menawarkan pengalaman inap di tengah alam–Demi melepas penat dari rutinitas sehari-hari sekaligus menenangkan pikiran.

Selain itu, tren traveling ke sejumlah destinasi alam Ayu yang belum diketahui banyak orang (hidden gems) juga akan tumbuh, terutama di kalangan Gen-Z yang tertarik mengeksplorasi hal-hal baru dan menjadikan destinasi alam sebagai destinasi favorit mereka.

Baca juga: Glamping akomodasi alternatif penonton MotoGP 2022

Baca juga: Berkemah dihiasi pemandangan cakrawala New York di Governors Island

Mungkin Anda Menyukai