
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengaku akan menghuni rumah dinas Gubernur di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat. Adapun rumah dinas itu sebelumnya tak ditinggali oleh sejumlah mantan Gubernur DKI Jakarta seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.
Pramono menjelaskan rencana menempati rumah dinas Buat tinggal selama menjabat Gubernur DKI merupakan usulan dari sang istri, Endang Nugrahani.
“Istri saya yang selama ini enggak mau, tiba-tiba bilang, alangkah lebih baiknya kalau rumah jabatan gubernurnya ditempatin,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip Selasa (17/8).
Menurutnya, selama 25 tahun menjadi pejabat, ia tak pernah tinggal di rumah dinas, mulai dari rumah dinas menteri di Kompleks Widya Chandra hingga rumah dinas DPR RI di kawasan Kalibata. Tetapi, kali ini, Pramono Ingin menempati rumah dinas yang difasilitasi untuknya.
“Maka ketika saya menengok rumah itu, akhirnya saya memutuskan Buat ditempatin. Mudah-mudahan setelah lebaran akan saya tempatin,” ucap Pramono.
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta merestorasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2024 dengan anggaran Rp22,2 miliar.
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (DCKTRP) DKI Jakarta Heru Hermawanto mengaku, Dalih renovasi rumah dinas yang masuk ke dalam bangunan cagar budaya tipe B ini karena selama beberapa tahun terakhir ini dinilai tak memadai Buat dihuni Gubernur DKI.
“Memang kalau dari sisi kebutuhan itu sebenarnya dalam konteks itu kan kurang memenuhi, sehingga makannya kita coba lima tahun terakhir kita usulkan Buat perencanaan. Tapi kan waktu itu heboh, kira kira gitu. Akhirnya Tak jadi. Lampau Eksis COVID-19 Tengah. Kira-kira seperti itu,” kata Heru.
Selain sudah tak lelet tak direhab, rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Begitu ini juga membutuhkan sejumlah tambahan fasilitas. Perbaikannya pun harus memenuhi kaidah Perbaikan cagar budaya.
“Itu Eksis tambahan bangunan baru dan perbaikan. Kalau bamgunan induknya kan Tak boleh diapa-apain. Kalau bangunan baru itu akan dibangun di samping garasi belakang. Kemudian mendukung protokoler, mendukung service, dan sebagainya,” urai Heru. (H-4)