Liputanindo.id – Pengamat Politik, Ahmad Khoirul Umam menilai kampanye gimik tak laku Demi sebagian besar pemilih di ibu kota, kalau menilai dari hasil hitung Segera (quick count) beberapa lembaga survei Demi Pilkada 2024 di DKI Jakarta.
Dari hasil hitung Segera itu, seperti Charta Politika, SMRC, dan Indikator, Kekasih calon (paslon) gubernur-wakil gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dari paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono, dan paslon nomor urut 02 Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
“Masyarakat Jakarta relatif jauh lebih Mempunyai literasi politik yang lebih Berkualitas, sekaligus lebih pragmatis, sehingga masyarakat DKI relatif paling mudah berubah-ubah pilihannya, sesuai basis isu dan narasi yang berkembang,” kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) A. Khoirul Umam, Rabu (28/11/2025).
Oleh karena itu, dia menilai kampanye-kampanye gimik yang salah satunya digunakan oleh Ridwan Kamil bukan strategi yang Betul Demi memenangkan pemilihan gubernur di Jakarta.
“Materi-materi kampanye Ridwan Kamil di fase awal didominasi oleh materi-materi gimmick, antara lain Mobil Curhat, Sokongan kop Demi yang terkena PHK, dan lain-lain, yang mana model semacam ini sebelumnya berhasil dia gunakan di Bandung dan Jawa Barat, tetapi Rupanya Tak mempan dijual di masyarakat Jakarta,” kata Umam.
Dia melanjutkan komentar Suswono soal “janda” juga berhasil dipolitisasi Musuh politiknya. Situasi itu, menurut Umam, mengindikasikan sikap kurang disiplin dari Kekasih calon nomor 01 tersebut.
Di sisi lain, Umam menilai Kekasih nomor 03 Merukapan Pramono-Rano lebih disiplin Begitu berkampanye dan Begitu membangun narasi selama kampanye.
Dia menambahkan dukungan Anies Baswedan terhadap Kekasih Pramono-Rano juga berhasil merapatkan barisan loyalis Anies di Jakarta yang beririsan dengan basis pemilih loyal PKS, partai asal Suswono.
“Kondisi ini ditambah dengan kedekatan Pramono secara pribadi dengan Jokowi maupun Prabowo sehingga sel-sel politik keduanya juga tampaknya Tak dilepas Demi menghancurkan pilar-pilar politik Pramono. Ini menegaskan strategi Ketua Standar PDIP memasang Pramono di Jakarta sangatlah Betul,” kata Umam
Dari berbagai Elemen itu, Umam menilai Pramono-Rano sukses menjadi kuda hitam yang unggul dari Kekasih Ridwan Kamil-Suswono. Dia melanjutkan hasil hitung Segera sementara itu juga menjadi dukungan moril politik yang positif bagi PDI Perjuangan dan bekal yang Berkualitas Demi Kekasih Pramono-Rano Apabila nantinya pemilihan gubernur di Jakarta berlangsung dua putaran.
Dari hasil hitung Segera sementara Indikator, Pramono-Rano memperoleh 49,87 persen Bunyi, Ridwan Kamil-Suswono 39,53 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,61 persen.
Sementara itu, hasil hitung Segera sementara Chara Politika menunjukkan Pramono-Rano memperoleh 50,15 persen Bunyi, Ridwan Kamil-Suswono 39,25 persen, dan Dharma-Kun 10,60 persen Bunyi.
Terakhir, hasil hitung Segera sementara SMRC menunjukkan Pramono-Rano 51,03 persen, Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen, dan Dharma-Kun 10,17 persen Bunyi.
Hasil hitung Segera sementara yang diperoleh dari tiga lembaga survei itu berdasarkan data yang masuk sebesar 99,99 persen hingga pukul 20.50 WIB.