Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung tak risau kubu Kekasih calon (paslon) Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) melaporkan jajaran Komisi Pemilihan Lumrah (KPU) Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Pramono menghormati langkah yang ditempuh itu.
“Saya tentunya memberikan penghormatan dan apresiasi apapun yang dilakukan Demi memperjelas dari proses pemilihan gubernur Jakarta ini,” kata Pramono di Jakarta, hari ini.
Bagi Pramono, hal itu sesuai dengan semangat demokrasi. Pramono mengatakan wajar pihak yang tak sependapat menempuh upaya apapun terpenting sesuai koridornya.
“Ya Indonesia atau kita adalah negara demokrasi, kalau memang Tetap Eksis pandangan-pandangan yang berbeda, silakan (ditempuh),” ujar Pramono.
Di sisi lain, dia berharap Pilkada Jakarta jadi role model bagi Area lain. Karena proses kontestasi politik itu berjalan demokratis.
“Karena dilakukan secara riang gembira, transparan, terbuka dan baru pertama kali inilah pemilihan gubernur di Jakarta ketegangannya Bukan terlalu tinggi,” ucap Pramono.
Sebelumnya, kubu RIDO melaporkan jajaran KPU Jakarta dan KPU Jakarta Timur ke DKPP atas dugaan Bukan profesional menyelenggarakan Pilkada 2024.
“KPU DKI Jakarta ketua dan Member kemudian berikutnya KPUD Jakarta Timur ketua dan anggotanya kami laporkan. Dugaannya kami lihat adalah melanggar azas profesionalitas dalam penyelenggaraan pemilu,” kata Tim Bidang Hukum RIDO, Muslim Jaya Butar Butar di Kantor DKPP, Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.
Muslim menyebut KPU tak profesional dalam membagikan formulir C6 sebagai undangan pencoblosan di hari pemungutan Bunyi pada 27 November 2024. Menurut dia, polemik formulir C6 itu Membangun tingkat partisipasi rakyat Jakarta rendah yakni, hanya 59 persen.(P-2)