CALON gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku telah membuat kesepakatan dengan warga Kampung Bayam. Pramono berjanji akan menyelesaikan persoalan tempat tinggal atau hunian warga Kampung Bayam.
“Kebetulan saya sudah menandatangani kesepakatan (dengan) warga Kampung Bayam, saya sudah menandatangi, saya berjanji untuk menyelesaikan itu,” ujar Pramono saat bertemu alumni Universitas Gadjah Mada, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
Pramono menjelaskan salah satu perjanjian mengembalikan hak-hak warga Kampung Bayam. Mereka akan ditempatkan di Rumah Susun (Rusun) Bayam atau Kampung Susun Bayam (KSB).
Baca juga : Tanpa Prioritas, Pramono Anung-Rano Karno Berkampanye di Seluruh Kawasan Jakarta
“Kembalikan kepada apa yang menjadi kesepakatan antara warga yang jumlahnya 133 kepala keluarga (KK) dengan Mas Anies,” jelasnya.
Selain itu, Pram menyebut warga Kampung Bayam sejatinya telah membuat perjanjian dengan Anies Baswedan saat masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Isi perjanjian tersebut, yakni memasukkan warga Kampung Bayam ke KSB.
“Sebelum Mas Anies menyelesaikan tugasnya, sebenarnya sudah ada kesepakatan dengan teman-teman Kampung Bayam,” sebut Pramono.
Baca juga : Pramono-Rano Incar Basis Pendukung RK-Siswono
Demi diketahui, warga Kampung Bayam digusur karena pembangunan JIS. Kemudian, era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI, Kampung Bayam dijanjikan untuk menempati Kampung Susun Bayam.
Tetapi, saat Kampung Susun Bayam sudah siap ditempati, warga Kampung Bayam tak diperkenankan menempati hunian berbentuk rumah susun tersebut. Hal ini terjadi saat Heru Budi Hartono menjabat Penjabat (Pj) Gubernur DKI.
Sebagian warga memilih untuk direlokasi ke Rusun Nagrak setelah dibujuk Pemprov DKI. Sementara itu, sebagain warga memilih untuk menempati Kampung Susun Bayam.
Akan tetapi, Pemprov DKI pada awal 2024 menggusur warga yang menempati Kampung Susun Bayam. Mereka dipindahkan ke hunian yang terletak di Jakarta Utara. (P-5)