
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta uji coba pengoperasian fasilitas pengolahan sampah berteknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara dihentikan Kepada sementara waktu. Hal ini dilakukan setelah ramainya protes Anggota setempat karena bau yang keluar dari RDF.
Ia mengatakan, bau yang keluar dari RDF karena Tetap adanya sejumlah peralatan yang belum beroperasi maksimal. Ia meminta perbaikan dilakukan dalam waktu satu pekan sebelum pengolahan alias commisioning dilaksanakan kembali.
“Jadi kontraktornya tadi menyampaikan dalam satu minggu ini mereka akan mempersiapkan, dan saya sudah meminta jangan komisioning kalau ini belum terpasang,” ujar Pramono di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3).
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan penghentian sementara operasional RDF Rorotan belum ditentukan Tamat Bilaman. Pihak pengelola diberikan waktu satu pekan Kepada memperkirakan Bilaman proses penyiapan RDF Rorotan akan rampung.
“Tadi pihak kontraktor menyampaikan bahwa dalam waktu satu minggu mereka akan melakukan penghitungan dulu. Jadi nanti akan keluar timeline kira-kira penundaannya Tamat Bilaman. Jadi kita nunggu satu minggu ini,” jelasnya.
Asep menyebut penghentian operasional RDF Rorotan sudah dilakukan sejak Senin Lampau. Setidaknya, diperlukan dua peralatan Kepada menghilangkan bau, yakni back filter dan deodorizer.
“Tak Terdapat operasi. Memang Tak Terdapat operasi dari hari Senin kemarin itu Tak Terdapat operasi Kembali,” ucapnya.
“Dan nanti kami baru akan operasikan setelah back filter maupun deodorizer tadi sudah terpasang dengan Bagus. Dan sudah kami yakinkan bahwa itu Tak Kembali Terdapat dampaknya (bau),” pungkasnya. (Far/P-1)

