Pramono Anung Kenang Rekanan Naik-turun PDIP dan Gus Dur

Pramono Anung Kenang Hubungan Naik-turun PDIP dan Gus Dur
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung Wibowo(MI/Usman Iskandar)

Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, mengenang sosok Gus Dur melalui tiga peristiwa Krusial, sebagaimana disampaikannya dalam sambutan pada acara Haul Gus Dur yang ke-15 di Ciganjur, Jakarta Selatan.

“Tiga hal yang Mau saya sampaikan mengenai sosok Gus Dur, bukan karena saya nomor tiga. Tapi tiga hal,” kata Pramono Anung di hadapan para tamu undangan Haul Gus Dur yang ke-15, kemarin.

Peristiwa pertama dalam mengenang Gus Dur yang Tak pernah terlupakan adalah ketika Megawati maju menjadi calon wakil presiden pada 1999. Menurut dia, majunya Megawati menjadi calon wakil presiden pada masa itu atas dasar perintah dari Gus Dur Serempak dengan fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dalam hal ini, Pramono Anung yang mempersiapkan segala administrasi bagi majunya Megawati menjadi calon wakil presiden sekaligus atas perintah suami Megawati yakni Taufiq Kiemas.

Cek Artikel:  Saatnya Bekerja

“Jadi apa yang disampaikan oleh Mbak Khofifah pada waktu itu, saya Mau menyambungkan pasalnya bahwa itu Betul sepenuhnya adalah arahan dan permintaan Presiden Abdurrahman Wahid pada waktu itu,” ujar dia.

Kenangan kedua yang Tak juga Bisa dilupakan oleh Pramono Anung adalah ketika terjadi ketidakharmonisan antara Gus Dur dan Megawati. Pada masa itu, begitu sulit Buat mempertemukan keduanya di meja yang sama.

Pada akhirnya, Taufiq Kiemas meminta kepada Pramono Anung yang pada Ketika itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Buat mempertemukan Gus Dur dengan Megawati pada meja yang sama.

Gayung bersambut, Gus Dur juga menginginkan hal yang sama, yakni Mau Bersua dengan Megawati. Sehingga, keinginan Gus Dur Buat Bersua dengan Megawati langsung ia sampaikan kepada orang nomor satu di PDIP itu.

Cek Artikel:  KPK Tak Eksis Intervensi Penanganan Kasus Harun Masiku

“Gus Dur menyampaikan, Saya Mau ketemu Mbakmu, Mbak Mega. Pada waktu itu, kemudian saya ke Ibu Megawati Buat menyampaikan keinginan Gus Dur Buat Bersua,” ucap Pramono Anung.

Tak berselang lelet, Pramono menanyakan perihal keinginan perjumpaan tersebut kepada Gus Dur. Pada Ketika itu, Gus Dur Mau Bersua dengan Megawati Buat mencicipi nasi goreng buatan Megawati yang dimasaknya sendiri.

“Gus Dur Mau dimasakin nasi goreng, maka saya menyampaikan ke Mbak Mega bahwa Gus Dur Mau dimasakin nasi goreng yang dimasak oleh Mbak Mega sendiri. Dan saya menjadi saksi bahwa nasi goreng itu langsung dimasak oleh Ibu di Kebagusan. Akhirnya bertemulah Gus Dur dengan Ibu Mega setelah sekian waktu Gus Dur Tak Bersua dengan Ibu Mega,” kata dia.

Cek Artikel:  Kediaman Prabowo Dijaga Ketat

Hal yang ketiga adalah pertolongan Gus Dur yang dinilainya Tak pernah lekang oleh waktu. Hal tersebut dialami oleh Pramono Anung ketika dirinya hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Dia diminta oleh Yenny Wahid dan juga orang yang Tak Bisa dia sebutkan Buat berziarah ke makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

“Saya diajak masuk ke ruangannya Mbak Yenny, dipertemukan seseorang, saya Tak sebut namanya, yang Mengerti hanya saya dan Mbak Yenny, dan orang ini mengatakan, Mas harus pergi ziarah, ke tempat Gus Dur. Jadi artinya, Gus Dur dengan berbagai Metode tak lekang oleh waktu Buat membantu saya pribadi,” tutur dia.(Ant/P-2)

Mungkin Anda Menyukai