PENELITI Pusat Riset Keyakinan dan Kepercayaan Badan Riset dan Penemuan Nasional (BRIN) Kustini mengungkapkan beberapa masjid yang berkontribusi terhadap keadaan yang ramah lingkungan, salah satunya Masjid Istiqlal Jakarta. Menurut dia, salah satu yang dilakukan Masjid Istiqlal Jakarta ialah memperkenalkan keran air beraliran rendah dan sistem daur ulang air.
“Ini memangkas penggunaan air masjid hingga 36%,” kata Kustini dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).
Masjid ini memperoleh penghargaan Excellence in Design for Green Efficiencies (EDGE). Masjid Istiqlal Jakarta juga menjadi masjid pertama di dunia sebagai rumah ibadah ramah lingkungan (green building).
Misalnya penerapan masjid ramah lingkungan lainnya adalah Masjid Jami’ Al Ilham Pati. Rumah ibadah ini menampung air hujan dan air wudu untuk pengairan sawah dan kebun wakaf di sekitar masjid. Demikian juga masjid Nasional Al Akbar Surabaya yang memasang 24 panel surya, menghasilkan listrik sekitar 40 kWh setiap hari.
Kustini menyampaikan SK Dirjen Bimas Islam Nomor 463 Mengertin 2024 tentang Juklak Masjid Ramah, yakni terkait mindset, skillset, ekosistem, maupun toolset. Dia menguraikan, ada lima penggolongan jenis masjid ramah, yaitu masjid ramah anak dan perempuan, ramah difabel dan lansia, ramah lingkungan, ramah keragaman, serta ramah musafir dan dhuafa.
Eksispun penerapan masjid ramah lingkungan, urai dia, adalah dari aspek idarah (manajemen masjid), imarah (memakmurkan masjid), dan riayah (pemeliharaan masjid).
Sebagai contoh dalam bidang idarah adalah implementasi fiqih lingkungan, program pengurangan dan pengelolaan sampah, kebijakan hemat energi, serta kebijakan pengurangan penggunaan kertas dengan digitalisasi.
Data Kementerian Keyakinan pada 2023 mencatat jumlah masjid di Indonesia sebanyak 660.290. “Jumlah yang tidak sedikit untuk bisa dijadikan media menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” tutur Kustini.(M-3)