PRESIDEN Prabowo Subianto telah mengumumkan Menteri maupun Wakil Menteri yang akan menjadi Personil kabinet Prabowo-Gibran. Pengumuman itu disampaikan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10) malam.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan bahwa keputusan Prabowo-Gibran dalam memilih Menteri dan Wakil Menteri Demi ini harus dihormati.
Menurutnya, keputusan tersebut merupakan kewenangan dari Prabowo sendiri yang nantinya tentu akan dipertanggungjawabkan di mata masyarakat Indonesia.
“Kita hormati keputusan Prabowo dengan segala kekurangan dan kelebihannya Buat Bisa kita nilai Serempak-sama ketika para Menteri itu sudah bekerja dan menjalankan tugasnya, paling Tak dalam 100 hari ke depan,” kata Ujang Demi dihubungi, Minggu (20/10).
Ujang menilai, Pola kabinet yang dibentuk Prabowo-Gibran tersebut merupakan Pola gabungan antara empat komponen, yakni partai politik, para Spesialis atau profesional, para loyalis Prabowo, dan para relawan atau tim sukses Demi Pilpres kemarin.
Ia mengatakan, Bisa atau tidaknya para Menteri tersebut menjalankan Sasaran kerja Prabowo, dapat terlihat ketika para Menteri tersebut bekerja, setidaknya 100 hari ke depan.
“Bagaimana pun rakyat butuh karya, butuh produk, butuh hasil dari kinerja mereka yang ditunjuk menjadi Menteri ataupun Wakil Menteri pada kabinet Prabowo-Gibran,” ujarnya.
“Kita lihat nanti ketika mereka sudah bekerja. Eksis yang Bisa atau Tak dan Tak Bisa di pukul rata. Masing-masing menteri Mempunyai kapasitas berbeda dan latar belakang yang berbeda. Jadi apakah Bisa menjalankan Sasaran Prabowo, kita lihat saja nanti kalau mereka sudah bekerja itu Bisa kita nilai mana yang Bisa atau Tak,” sambungnya.