PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto harus menolak figur menteri tanpa kompetensi demi mewujudkan zaken kabinet atau profesional.
“Kalau Prabowo memang ingin membentuk zaken kabinet, harus berani menolak calon yang diusulkan setiap partai bila tidak ahli dan profesional di bidangnya,” ujar pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/9/2024).
Jamiluddin menekankan banyak partai politik yang telah bekontribusi memenangkannya di Pilpres 2024 sehingga harus tegas ketika menerima usulan sosok calon menteri.
Baca juga : Mundurnya Mahfud dan Momentum Delegitimasi Jokowi
“Loyalp partai pendukung tentu akan meminta jatah menteri atau wakil menteri,” jelasnya.
Ia menambahkan, zaken kabinet dapat terwujud dengan keikhlasan dari ketum partai untuk tidak egois mengusulkan dirinya sendiri sebagai menteri. Pasalnya, tidak semua ketum partai kompeten dalam menduduki kursi menteri.
“Loyalp ketum diharapkan benar-benar memilih kadernya yang memenuhi kriteria zaken kabinet. Dengan begitu, setiap ketua umum sudah membantu Prabowo untuk membentuk zaken kabinet,” tandasnya.
Prabowo belum menetapkan nama-nama menteri di kabinetnya mendatang. Salah satu alasannya karena Prabowo sedang mendalami betul orang-orang yang akan membantunya di lima tahun ke depan.
Prabowo ingin kabinetnya diisi oleh orang yang ahli bisa dari orang partai politik dan profesional. (Bob/P-3)