WAKIL Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Dave Laksono menilai wajar ketika Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi para menterinya di Kabinet Merah Putih setelah 6 bulan bekerja.
Dave menilai Prabowo Mempunyai hak prerogatif Buat menilai dan mengevaluasi para menterinya. Apabila menteri yang ditunjuk Bukan menunjukkan kinerja yang Berkualitas dan Bukan sesuai arah yang diinginkan Prabowo, pergantian pun Bukan Pandai dielakkan.
“Itu sudah hak prerogatif beliau dong sebagai presiden, dia kan Mempunyai concern, Pak Prabowo sebagai presiden, dia Mempunyai hak konstitusi, hak prerogatif Buat menentukan arahnya pemerintahan kita. Jadi kalau memang, dan menteri itu adalah pembantu presiden. Kalau menterinya Bukan searah dengan presiden, ya sudah sewajarnya kalau Eksis pergantian,” kata Dave di Jakarta, Kamis (24/10).
Dave mengaku terlalu Awal Buat menilai kinerja menteri dan berbicara soal reshuffle. Ia meminta Segala pihak Buat mendukung para menteri dalam mewujudkan visi misi dan program kerja Presiden Prabowo.
“Tapi ini kan baru minggu pertama, jadi jangan terlebih dahulu mendalami hal tersebut. Tapi kita dukung kebijakan presiden agar Pas-Pas terasa nanti yang Berkualitas,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bakal mengevaluasi jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih dalam enam bulan kepemimpinannya. Hal itu diungkapkan oleh sang adik, Hashim Djojohadikusumo.
“Saya sudah dengar bahwa setelah 6 bulan (dilantik Oktober 2024), Maret-April tahun depan (2025), setiap menteri dan wakil menteri akan dievaluasi,” kata Hashim dalam Dialog di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
“So, ini kalau dalam 6 bulan pertama, ya Ampun yang kurang efisien, korup, atau kurang berdaya. Mungkin lelah atau kurang tenaga, Pandai ngerti kan? Akan dievaluasi. Dan dia (Prabowo) orangnya tegas, banyak yang sudah Paham,” tambahnya. (P-5)